Home Rekomendasi

19 Film Jepang Terbaik yang Harus Ditonton Pecinta Film

Bisa dibilang, Jepang memiliki industri film dengan kualitas terbaik di kawasan Asia.

Tidak heran karena industri perfilman Jepang sendiri sudah berkembang sejak lama. Bahkan dalam waktu yang hampir bersamaan dengan industri film Hollywood dan Eropa.

Beberapa film karya sutradara Jepang sendiri masuk ke dalam daftar film terbaik sepanjang masa.

Nama-nama film karya Akira Kurosawa, Yasujirō Ozu, dan Masaki Kobayashi memperkenalkan film berkualitas Jepang ke kancah internasional.

Kini, nama Hirokazu Kore-eda dan sutradara lainnya terus melajutkan tradisi dengan terus membuat film yang berkualitas.

Berikut ini adalah 19 judul film Jepang terbaik yang perlu ditonton oleh pecinta film di dunia.

Semoga film-film rekomendasi menonton.id ini bisa memberikan gambaran bahwa film Jepang adalah mahakarya yang tidak boleh dilewatkan.

Daftar Rekomendasi Film Jepang Terbaik

Rashomon (1950)

rashomon - film jepang
Sutradara: Akira Kurosawa Pemain: Toshiro Mifune, Machiko Kyō, Masayuki Mori, Takashi Shimura Durasi: 88 menit

Rashomon merevolusi cara berbagi cerita dalam film.

Film ini bahkan melahirkan sebuah istilah Rashomon effect, di mana suatu kejadian bisa mendapatkan interpretasi dan gambaran berbeda dari setiap orang yang terlibat di dalamnya.

Tidak heran karena memang film ini menyajikan plot di mana karakternya memberikan versi subjektif dari sebuah insiden.

Film Jepang ini juga berhasil memenangkan Golden Lion di Festival Film Venezia dan Piala Oscar.

Tidak heran jika kemudian film ini sering juga masuk ke dalam daftar film terbaik sepanajang masa.

Rashomon berkisah tentang sebuah insiden di mana seorang pengantin perempuan diperkosa dan suaminya yang seorang samurai dibunuh.

Insiden ini diceritakan dari sudut pandang seorang bandit, pengantin, sang hantu samurai, dan seorang pemotong kayu.

Tokyo Story (1953)

Sutradara: Yasujirō Ozu Pemain: Chishū Ryū, Chieko Higashiyama, Setsuko Hara Durasi: 136 menit

Film ini berkisah tentang sepasang pasangan tua yang pergi ke Tokyo untuk menengok anak-anaknya yang sudah dewasa.

Di sana, ada perbedaan mencolok dari bagaimana anak-anak kandungnya memperlakukan mereka.

Anak-anak mereka terlalu sibuk untuk memberi perhatian. Sementara mereka malah mendapatkan perhatian dari menantu perempuannya yang sudah menjanda.

Film Jepang ini mendapatkan banyak pujian dan penghargaan di dunia film internasional.

Tokyo Story seringkali disebut-sebut dan masuk ke dalam daftar film terbaik yang pernah dibuat sepanjang masa.

Bahkan, majalah Sight & Sound memasukkannya sebagai film terbaik, dari hasil polling para sutradara film di dunia.

Gojira (1954)

Sutradara: Ishiro Honda Pemain: Akira Takarada, Momoko Kochi, Akihiko Hirata, Takashi Shimura Durasi: 96 menit

Film Jepang ini bercerita tentang bagaimana masyarakat dan pemerintah Jepang dikejutkan oleh kedatangan monster raksasa.

Gojira (Godzilla) adalah sebuah film monster yang akhirnya menjadi sebuah fenomena. Bahkan, hingga saat ini sekuel dan franchisenya terus dibuat, baik oleh Jepang ataupun Hollywood.

Sejak dirilis, film ini juga mendapatkan banyak pujian, terutama dari desain produksi di tahun tersebut.

Selain juga jalan ceritanya yang memang kompleks dan menjadi sebuah standar film monster di seluruh dunia.

Sansho the Bailiff (1954)

Sutradara: Kenji Mizoguchi Pemain: Kinuyo Tanaka, Yoshiaki Hanayagi, Kyōko Kagawa, Eitarō Shindō Durasi: 124 menit

Sansho the Bailiff berkisah tentang seorang pejabat tinggi di era pertengahan Jepang yang dikirim ke pengasingan.

Istri dan anaknya mencoba untuk ikut bersamanya, tapi kemudian mereka terpisah. Kedua anaknya lalu hidup dalam kemiskinan dan dijual menjadi budak.

Film ini menggambarkan banyak hal dalam budaya Jepang ketika itu.

Mizoguchi dipuji banyak kritikus karena berhasil memberikan gambaran tentang kemiskinan, perempuan, dan kehidupan sosial di Jepang.

Bukan itu saja, ada banyak pengambilan gambar panjang yang merupakan mahakarya perfilman.

Seven Samurai (1954)

Sutradara: Akira Kurosawa Pemain: Toshiro Mifune, Takashi Shimura, Keiko Tsushima, Isao Kimura Durasi: 207 menit

Berkisah tentang sebuah desa petani yang mempekerjakan tujuh ronin (samurai tanpa pemilik) untuk mengalahkan para bandit.

Bandit-bandit ini akan datang setelah panen untuk mencuri seluruh hasilnya dari para petani.

Sejak dirilis pertama kali, Seven Samurai selalu disebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa.

Seluruh elemen di dalamnya seakan sempurna, menjadikannya karya Akira Kurowasa yang paling banyak sering disebut dalam daftar film terbaik di dunia.

Tidak hanya itu, film ini juga sangat berpengaruh bagi film-film setelahnya.

Seven Samurai seringkali dibuat ulang, dibuat sebagai inspirasi, atau direferensikan dalam film-film lain di dunia perfilman. Salahsatunya adalah film western The Magnificent Seven.

The Human Condition Trilogy (1959-1961)

Sutradara: Masaki Kobayashi Pemain: Tatsuya Nakadai, Michiyo Aratama Durasi: 579 menit (3 bagian)

Film Jepang ini merupakan film tiga bagian yang diangkat dari enam jilid novel karya Junpei Gomikawa.

The Human Condition bercerita tentang hidup Kaji, seorang pasifis dan sosialis Jepang, di mana ia harus bertahan hidup dari situasi opresif dan totalitarian saat Perang Dunia II.

Jika digambungkan, ketiga film ini akan memiliki durasi sepanjang 9 jam 39 menit.

Menjadikannya sebagai salah satu film narasi terpanjang yang pernah dibuat.

Yojimbo (1961)

Sutradara: Akira Kurosawa Pemain: Toshiro Mifune, Tatsuya Nakadai, Yoko Tsukasa, Isuzu Yamada Durasi: 110 menit

Kita akan sering melihat nama Akira Kurosawa dalam daftar ini. Karena memang ia adalah salah satu pionir perfilman Jepang.

Salah satu film terbaiknya adalah Yojimbo.

Film samurai ini berkisah tentang seorang ronin yang datang ke sebuah kota kecil di mana ia berkompetisi dengan penguasa kriminal di kota tersebut.

Dua bos besar mencoba untuk merekrut pendatang baru tersebut sebagai bodyguard.

Film ini berada di rangking 95 dari daftar 500 Film Terbaik Sepanjang Masa yang di buat oleh majalah Empire.

Film terbaik Jepang ini dibuat dalam versi western Hollywood dalam A Fistful of Dollars (1964) yang dibintangi oleh Clint Easwood.

Harakiri (1962)

Sutradara: Masaki Kobayashi Pemain: Tatsuya Nakadai, Shima Iwashita, Akira Ishihama, Yoshio Inaba Durasi: 134 menit

Seorang ronin, samurai tanpa pemilik, meminta untuk melakukan harakiri (ritual bunuh diri) di halaman sebuah istana.

Dengan harapan mendapatkan belas kasihan dari para penguasa feodal.

Setiap adegan di dalamya disajikan dengan sangat baik.

Sinematografinya banyak mendapatkan pujian, dengan teknik zoom yang lambatnya.

Selain itu, akting para pemainnya juga bisa dengan jelas menggambarkan kesedihan dan kisah tragis di dalamnya.

Pitfall (1962)

Sutradara: Hiroshi Teshigahara Pemain: Hisashi Igawa, Sumie Sasaki, Sen Yani, Hideo Kanze Durasi: 97 menit

Pitfall merupakan film panjang pertama dari Teshigahara.

Selain itu, film Jepang ini juga merupakan film pertamanya dari empat film lain di mana ia berkolaborasi dengan penulis skenario Kōbō Abe.

Film yang diangkat dari acara TV berjudul Rengoku ini berkisah tentang seorang lelaki yang tampak masuk ke dalam kota mati dengan anaknya untuk mencari kerja.

Tampopo (1985)

Sutradara: Juzo Itami Pemain: Tsutomu Yamazaki, Nobuko Miyamoto, Kōji Yakusho, and Ken Watanabe Durasi: 115 menit

Tampopo merupakan sebuah film komedi yang memberikan gambaran akan Jepang, terutama dari dunia makanan (dan juga seks).

Kehidupan di Jepang, bisa kita lihat dari bagaimana mereka mengamati, memperlakukan, dan membuat makanan juga masakan.

Tampopo bercerita tentang seorang supir truk yang berhenti di sebuah toko ramen keluarga.

Ia kemudian memutuskan untuk membantu bisnis mereka yang sedang turun.

Kisah ini kemudian saling terhubung dengan beragam cerita lain, yang dihubungkan dengan makanan dan cinta (atau seks).

Battle Royale (2000)

Sutradara: Kinji Fukusaku Pemain: Tatsuya Fujiwara, Aki Maeda, Takeshi Kitano Durasi: 113 menit

Battle Royale adalah fenomena. Tidak banyak film yang bisa menciptakan ini. Karenanya, film ini perlu masuk ke dalam daftar.

Battle Royale merupakan kisah thriller distopia yang bercerita tentang sekelompok anak SMP yang dipaksa untuk bertahan hidup dan berkelahi hingga mati oleh pemerintahan totalitarian Jepang.

Saat dirilis, film action ini memiliki mengundang banyak kontroversi. Hal ini karena kekerasan yang ada di dalamnya.

Bahkan, perusahaan Toei sempat enggan menjual film ini ke distributor AS karena takut mengundang kontroversi yang lebih luas hingga berujung tuntutan.

Tapi, Battle Royale juga mendapatkan banyak pujian. Terutama untuk Fukasaku.

Sutradra kenamaan Quentin Tarantino bahkan menyebut film Jepang ini sebagai film terbaik dalam dua dekade terakhir.

Battle Royale menjadi sebuah fenomena dan menjadi film paling berpengaruh di beberapa dekade ke belakang.

Cerita di dalamnya pun bahkan sangat mirip dengan cerita The Hunger Games yang dibuat Suzanne Collins; walau ia mengaku tidak pernah menonton film ini.

Kini, istilah ‘Battle Royale’ menjadi kata yang mengacu pada sekelompok orang yang harus mengalahkan musuh, hingga ia sendiri menjadi pemenangnya.

Kini ada banyak genre battle royale untuk manga, film, anime, komik, novel, hingga video game.

Spirited Away (2001)

Sutradara: Hayao Miyazaki Pemain: Rumi Hiiragi, Miyu Irino, Mari Natsuki, Takeshi Naito Durasi: 125 menit

Chihiro, seorang anak perempuan berusia 10 tahun tidak sengaja memasuki dunia ruh (Kami) dalam cerita rakyat Shinto Jepang.

Orangtuanya diubah menjadi babi oleh penyihir bernama Yubaba.

Ia kemudian bekerja di tempat pemandian milik Yubaba untuk mencari cara menyelamatkan orangtuanya dan kembali ke dunia manusia.

Film ini merupakan sebuah film fenomenal dalam dunia animasi.

Spirited Away berhasil menjadi film paling sukses dalam sejarah Jepang dengan pendapatan US$347 juta di seluruh dunia. Bahkan mengalahkan Titanic (1997) di box office Jepang.

Film terbaik Jepang ini juga selalu masuk ke dalam daftar animasi terbaik sepanjang masa.

Kemenangannya dalam kategori Best Animated Feature Piala Oscar menjadikannya sebagai film animasi gambar-tangan berbahasa non-inggris pertama yang memenangkan penghargaan tersebut.

Bukan hanya dalam daftar film animasi, Spirited Away juga selalu masuk ke dalam daftar film secara ke seluruhan.

Misalnya, film Ghibli ini masuk ke dalam film terbaik ke-4 di abad 21 berdasarkan 177 kritikus film di seluruh dunia.

Selain juga disebut sebagai film terbaik ke-2 dalam daftar Best Film of the 21st Century So Far tahun 2017 yang dibuat oleh The New York Times.

Nobody Knows (2004)

Sutradara: Hirokazu Kore-eda Pemain: Yūya Yagira, Ayu Kitaura, Hiei Kimura Durasi: 141 menit

Empat orang anak berusia lima hingga 12 tahun. Mereka saudara tiri karena masing-masing berasal dari ayah yang berbeda.

Karena tiga anak paling muda tidak mendapatkan izin untuk tinggal di apartemen, mereka tidak boleh keluar atau terlihat di apartemen. Mereka juga tidak sekolah.

Sang ibu meninggalkan mereka sendiri berminggu-minggu, sampai tidak kembali lagi.

Sehingga mereka harus bertahan hidup dengan saling mendukung satu sama lain.

Nobody Knows memenangkan banyak penghargaan film. Salah satu yang paling prestisius adalah

Best Actor di Festival Film Cannes 2004. Ketika itu, Yūya Yagira menjadi pemenang Best Actor termuda dalam sejarah Festival Film Cannes.

Love and Honor (2006)

Sutradara: Yoji Yamada Pemain: Takuya Kimura, Rai Dan, Takashi Sasano, Bandō Mitsugorō X Durasi: 118 menit

Love and Honor merupakan film terakhir dari trilogi Samurai karya Yoji Yamada.

Dua film terdahulunya Twilight Samurai (2002) dan The Hidden Blade (2004) juga merupakan film yang perlu ditonton pecinta film.

Kedua film sebelumnya juga layak untuk masuk daftar ini.

Hanya saja, film terakhirnya ini menjadi sebuah film pamungkas yang menutup trilogi samurai dengan sempurna.

Film terbaik Jepang ini berkisah tentang hubungan antara seorang samurai muda buta dan istrinya.

Sang istri rela mengorbankan apapun untuk mempertahankan kehormatan suaminya.

Departures (2008)

Sutradara: Yōjirō Takita Pemain:  Masahiro Motoki, Ryōko Hirosue, and Tsutomu Yamazaki Durasi: 130 menit

Karena ada banyak prasangka buruk tentang pengurus jenazah di Jepang, distributor film ini tidak ingin merilisnya untuk publik luas.

Tapi kemudian film Jepang ini mendapatkan penghargaan grand prize dalam Festival Film Dunia Montreal tahun 2008, Picture of the Year Academy Prize Jepang, hingga Best Foreign Language Piala Oscar 2009.

Departures merupakan sebuah kisah tentang seorang pemain cello yang gagal meniti karier.

Alhasil, ia harus mau untuk menjadi seorang nōkanshi, yaitu pengurus jenazah ritual di Jepang.

Karena berhubungan dengan kematian adalah hal yang tabu, seketika ia harus menghadapi beragam tekanan sosial, termasuk dari istrinya.

Tokyo Sonata (2008)

Sutradara: Kiyoshi Kurosawa Pemain: Teruyuki Kagawa, Kyōko Koizumi, Yū Koyanagi, Kai Inowaki Durasi: 120 menit

Tokyo Sonata merupakan sebuah film karya Kiyoshi Kurosawa yang berbeda.

Kisahnya bukan berupa film horor supernatural, seperti yang biasa dibuat olehnya, tapi memang memberikan kengerian yang lain di dalamnya.

Film Jepang ini berkisah tentang sebuah keluarga biasa di Jepang, yang harus mengalami kehancuran setelah sang ayah tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan besar.

Like Father, Like Son (2013)

Sutradara: Hirokazu Kore-eda Pemain: Masaharu Fukuyama, Yōko Maki, Jun Kunimura, Machiko Ono Durasi: 120 menit

Film Jepang yang satu ini berhasil memenangkan penghargaan Jury Prize di ajang Festival Film Cannes 2013.

Selepas ditayangkan di sana, penonton memberikan tepuk tangan hingga 10 menit.

Kejadian ini membuat sang sutradara Hirokazu Kore-eda dan sang pemeran utama Masaharu Fukuyama menangis haru.

Like Father, Like Son berkisah tetang seorang pekerja keras yang menyadari bahwa anak kandung laki-lakinya tertukar dengan anak lain saat dilahirkan.

Ia kemudian menghadapi pilihan sulit untuk memilih anak kandung sebenarnya atau anak lain yang ia dan istrinya sudah besarkan.

Your Name (2016)

Sutradara: Makoto Shinkai Pengisi Suara: Ryunosuke Kamiki, Mone Kamishiraisi, Ryo Narita, Aoi Yuki Durasi: 107 menit

Film ini bercerita tentang seorang murid laki-laki dan seorang murid perempuan yang tiba-tiba tubuhnya tertukar.

Film Jepang ini langsung mendapatkan banyak pujian dari bergbagai kritikus dan penggemar film. Terutama dari animasinya yang memanjakan mata, ceritanya yang kompleks, musik, dan ceritanya yang membangun emosi.

Tidak hanya dari segi kualitas, film ini juga sukses di pasaran. Bahkan menjadi film anime Jepang terlaris dan film terlaris Jepapang sepanjang masa di seluruh dunia.

Shoplifters (2018)

Sutradara: Hirokazu Kore-eda Pemain: Lily Franky, Sakura Ando, Mayu Matsuoka, Kirin Kiki Durasi: 121 menit

Film ini ditulis oleh Kore-eda ketika ia berpikir tentang apa yang membuat sebuah keluarga menjadi keluarga.

Ia kemudian menyatukannya dengan sebuah realita kemiskinan dan pencurian di Jepang.

Hasilnya, Shoplifters berkisah tentang sebuah keluarga (non-biologis) yang menggantungkan hidupnya pada mencuri, karena mereka berada dalam kemiskinan.

Film Jepang ini berhasil memenangkan Palme d’Or penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes.

Tidak hanya itu, film ini juga meraih nominasi Best Foreign Language Film di ajang Piala Oscar dan juga Golden Globe.

***

Dapatkan trailer, review, dan rekomendasi film lainnya hanya di menonton.id. Follow juga Twitter, Instagram, dan Facebook untuk informasi terbaru seputar dunia film.

Exit mobile version