Home Editorial

15 Film Jerman Terbaik: Dari Drama hingga Sejarah

Jerman adalah salah satu negara yang memiliki sejarah panjang dan kaya dalam dunia film.

Sejak awal abad ke-20, Jerman telah menghasilkan banyak film-film berkualitas yang menampilkan berbagai genre, tema, dan gaya.

Film-film Jerman tidak hanya menarik dari segi cerita, tapi juga dari segi teknik, seni, dan budaya.

Film-film Jerman juga sering mendapatkan penghargaan dan pengakuan di berbagai festival dan ajang film internasional.

Beberapa film Jerman bahkan berhasil memenangkan Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, seperti Nowhere in Africa (2001) dan The Lives of Others (2006).

Jika kamu adalah penggemar film atau ingin belajar lebih banyak tentang budaya dan sejarah Jerman, kamu tidak boleh melewatkan film-film Jerman terbaik yang akan aku rekomendasikan di bawah ini.

Film-film ini akan membawamu ke berbagai zaman, tempat, dan situasi yang menarik dan mengharukan.

Kamu juga akan melihat akting dan penyutradaraan yang luar biasa dari para aktor dan sutradara Jerman.

Berikut adalah 15 film Jerman terbaik yang wajib kamu tonton.

Daftar Rekomendasi Film Jerman Terbaik Sepanjang Masa

Barbara (2012)

film jerman barbara - menonton.id (13)

Film ini bercerita tentang seorang dokter wanita bernama Barbara (Nina Hoss) yang ingin pindah dari Jerman Timur ke Jerman Barat pada tahun 1980-an.

Namun, karena keinginannya itu, ia dihukum dengan dimutasi ke sebuah rumah sakit di dekat Laut Baltik.

Di sana, ia bertemu dengan dokter Andre Reiser (Ronald Zehrfeld), yang menjadi atasan dan teman kerjanya.

Barbara merasa tidak nyaman dengan lingkungan barunya, apalagi ia sering diawasi oleh polisi rahasia Jerman Timur.

Ia juga merencanakan untuk melarikan diri ke Denmark bersama pacarnya, Jorg (Mark Waschke).

Namun, perlahan-lahan, ia mulai merasakan simpati dan cinta kepada Reiser, yang ternyata juga memiliki rahasia sendiri.

Film ini disutradarai oleh Christian Petzold, salah satu sutradara terkemuka Jerman saat ini.

Film ini mendapatkan pujian dari kritikus dan penonton karena menggambarkan dengan baik suasana dan konflik di Jerman Timur pada masa itu.

Barbara juga mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2013.

Wings of Desire (1987)

Film ini merupakan karya fenomenal dari sutradara legendaris Jerman, Wim Wenders.

Film ini mengisahkan tentang dua malaikat, Damiel (Bruno Ganz) dan Cassiel (Otto Sander), yang mengawasi kehidupan manusia di Berlin Barat pada tahun 1980-an.

Mereka dapat mendengar pikiran dan perasaan manusia, tapi tidak dapat berinteraksi atau menyentuh mereka.

Suatu hari, Damiel jatuh cinta kepada seorang akrobat sirkus bernama Marion (Solveig Dommartin).

Ia ingin menjadi manusia agar dapat bersama dengan Marion.

Ia pun meminta bantuan kepada Peter Falk (diperankan oleh dirinya sendiri), seorang aktor Amerika yang ternyata dulunya juga adalah malaikat.

Wings of Desire memiliki gaya visual yang unik dan indah.

Film ini menggunakan warna hitam-putih untuk menunjukkan sudut pandang malaikat, dan warna-warni untuk menunjukkan sudut pandang manusia.

Film ini juga memiliki musik soundtrack yang menawan dari band-band seperti Nick Cave and the Bad Seeds dan U2.

Bukan cuma itu, film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Palme d’Or di Festival Film Cannes pada tahun 1987.

Film ini juga dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa oleh banyak kritikus dan penonton.

Film ini juga memiliki sekuel yang berjudul Faraway, So Close! (1993) dan remake Amerika Serikat yang berjudul City of Angels (1998).

The Pianist (2002)

Film ini adalah adaptasi dari memoar seorang pianis Yahudi-Polandia bernama Wladyslaw Szpilman, yang bertahan hidup dari Holocaust pada Perang Dunia II.

Film ini disutradarai oleh Roman Polanski, yang juga merupakan korban Holocaust.

Di dalamnya, film ini mengikuti perjalanan Szpilman (Adrien Brody) dari awal invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939 hingga akhir perang pada tahun 1945.

Film ini menunjukkan bagaimana Szpilman dan keluarganya mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan deportasi oleh Nazi.

Film ini juga menunjukkan bagaimana Szpilman berusaha bertahan hidup dengan bersembunyi di berbagai tempat, termasuk sebuah apartemen kosong yang memiliki piano.

The Pianist merupakan salah satu film Holocaust terbaik yang pernah ada.

Film ini menggambarkan dengan realistis dan menyentuh penderitaan dan keberanian orang-orang Yahudi pada masa itu.

Film ini juga menampilkan akting yang luar biasa dari Adrien Brody, yang berhasil memenangkan Oscar untuk kategori Aktor Terbaik pada tahun 2003.

The Pianist juga mendapatkan Oscar untuk kategori Sutradara Terbaik dan Skenario Adaptasi Terbaik.

Film ini juga mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Film Terbaik, Sinematografi Terbaik, dan Tata Rias Terbaik.

Downfall (2004)

Film biopik ini menceritakan tentang hari-hari terakhir Adolf Hitler (Bruno Ganz) dan rezim Nazi pada tahun 1945.

Film ini berdasarkan pada buku Inside Hitler’s Bunker karya Joachim Fest dan memoar Traudl Junge, salah satu sekretaris pribadi Hitler.

Setting dari film ini mengambil tempat di Berlin, yang sedang dikepung oleh tentara Soviet.

Film ini menunjukkan bagaimana Hitler dan para pengikutnya berada di bungker bawah tanah, sambil mencoba menghadapi kenyataan bahwa mereka telah kalah perang.

Film ini juga menunjukkan bagaimana beberapa orang mencoba melarikan diri, memberontak, atau bunuh diri.

Downfall disebut-sebut merupakan salah satu film biografi terbaik tentang Hitler dan Nazi.

Film ini menggambarkan dengan akurat dan objektif kejadian-kejadian sejarah yang terjadi pada masa itu.

Film ini juga menampilkan akting yang brilian dari Bruno Ganz, yang berhasil menirukan gaya bicara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah Hitler.

Downfall mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2005.

Film ini juga menjadi sumber inspirasi untuk banyak meme internet yang mengejek adegan Hitler marah-marah di bungkernya.

Inglourious Basterds (2009)

Film ini merupakan film perang fiksi karya Quentin Tarantino.

Film ini mengisahkan tentang sekelompok tentara Yahudi-Amerika yang dikenal sebagai “The Basterds”, yang melakukan misi pembunuhan terhadap para Nazi di Perancis yang diduduki Jerman pada tahun 1944.

Inglourious Basterds juga mengisahkan tentang seorang wanita Yahudi-Perancis bernama Shosanna Dreyfus (Melanie Laurent), yang berhasil melarikan diri dari pembantaian keluarganya oleh Kolonel Hans Landa (Christoph Waltz), seorang perwira Nazi yang dikenal sebagai “The Jew Hunter”.

Shosanna kemudian menjadi pemilik sebuah bioskop di Paris, yang menjadi tempat rencana pembunuhan massal terhadap para pemimpin Nazi.

Film ini merupakan salah satu film perang terbaik yang pernah ada.

Film ini memiliki alur cerita yang menegangkan, aksi yang spektakuler, dialog yang cerdas, dan humor yang gelap.

Inglourious Basterds juga memiliki karakter-karakter yang unik dan menarik, terutama Kolonel Landa, yang diperankan dengan brilian oleh Christoph Waltz.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Oscar untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik (Christoph Waltz) dan Skenario Asli Terbaik (Quentin Tarantino).

The Lives of Others (2006)

Film ini merupakan film drama sejarah karya Florian Henckel von Donnersmarck.

Film ini mengisahkan tentang seorang perwira polisi rahasia Jerman Timur bernama Gerd Wiesler (Ulrich Muhe), yang ditugaskan untuk mengawasi seorang penulis drama bernama Georg Dreyman (Sebastian Koch) dan pacarnya, seorang aktris bernama Christa-Maria Sieland (Martina Gedeck).

Wiesler awalnya percaya bahwa Dreyman dan Sieland adalah musuh negara yang harus dieliminasi.

Namun, setelah mendengar percakapan dan kehidupan mereka, ia mulai merasakan simpati dan kagum kepada mereka.

Ia juga mulai menyadari bahwa rezim Jerman Timur adalah korup dan tidak adil.

Wiesler pun mulai melindungi Dreyman dan Sieland dari ancaman-ancaman yang mengintai mereka.

Film ini merupakan salah satu film Jerman terbaik yang pernah ada.

Film ini menggambarkan dengan jelas dan mendalam situasi politik dan sosial di Jerman Timur pada tahun 1980-an.

The Lives of Others juga menampilkan akting yang luar biasa dari para pemerannya, terutama Ulrich Muhe, yang meninggal beberapa bulan setelah film ini rilis.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2007.

Good Bye Lenin! (2003)

Film ini merupakan film komedi-drama karya Wolfgang Becker.

Film ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Alex Kerner (Daniel Bruhl), yang tinggal di Berlin Timur pada tahun 1989.

Ibunya, Christiane Kerner (Katrin Sass), adalah seorang anggota Partai Komunis yang setia dan fanatik.

Suatu hari, Christiane menyaksikan Alex berpartisipasi dalam sebuah demonstrasi anti-pemerintah.

Ia pun terkejut dan pingsan, lalu jatuh koma. Sementara itu, Tembok Berlin runtuh dan Jerman bersatu kembali.

Alex khawatir bahwa ibunya akan syok jika mengetahui perubahan-perubahan besar yang terjadi di negaranya.

Ia pun berusaha untuk menciptakan ilusi bahwa Jerman Timur masih ada dan berjaya.

Film ini merupakan film yang lucu dan menyentuh.

Film ini menunjukkan bagaimana Alex dan keluarganya beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di Jerman pasca-reunifikasi.

Goodbye, Lenin! juga menunjukkan bagaimana Alex mencintai ibunya dengan cara yang unik dan kreatif.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan Film Eropa untuk kategori Film Terbaik pada tahun 2003.

Run Lola Run (1998)

Film ini merupakan film thriller aksi karya Tom Tykwer.

Film ini mengisahkan tentang seorang wanita muda bernama Lola (Franka Potente), yang harus mendapatkan 100 ribu mark dalam waktu 20 menit untuk menyelamatkan pacarnya, Manni (Moritz Bleibtreu), dari seorang gangster.

Run Lola Run memiliki struktur cerita yang unik dan menarik.

Film ini menampilkan tiga kemungkinan skenario yang berbeda dari apa yang terjadi pada Lola dan Manni dalam waktu 20 menit tersebut.

Run Lola Run juga menggunakan berbagai teknik visual, seperti animasi, slow motion, split screen, dan foto-foto cepat.

Film ini merupakan film Jerman paling sukses secara internasional pada tahun 1990-an.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan BAFTA untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 1999.

Das Boot (1981)

Film ini merupakan film perang karya Wolfgang Petersen.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan para awak kapal selam Jerman U-96 selama Perang Dunia II.

Das Boot berdasarkan pada novel semi-otobiografi karya Lothar-Gunther Buchheim.

Film ini menunjukkan bagaimana para awak kapal selam menghadapi berbagai tantangan, bahaya, dan ketegangan selama menjalankan misi mereka.

Film ini juga menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, bercanda, bertengkar, dan bersahabat satu sama lain.

Bukan cuma itu, film ini juga menunjukkan bagaimana mereka menghadapi rasa takut, bosan, dan putus asa.

Film ini merupakan salah satu film perang kapal selam terbaik yang pernah ada.

Film ini menggambarkan dengan realistis dan mendetail suasana dan situasi di dalam kapal selam.

Das Boot juga memiliki efek suara dan visual yang mengesankan, serta akting yang meyakinkan dari para pemerannya.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk enam nominasi Oscar pada tahun 1982.

Film ini juga memiliki beberapa versi yang berbeda dalam durasi dan format, termasuk versi mini seri televisi yang berdurasi hampir lima jam.

Metropolis (1927)

Metropolis merupakan film fiksi ilmiah klasik karya Fritz Lang.

Film ini mengisahkan tentang sebuah kota futuristik bernama Metropolis, yang terbagi menjadi dua kelas sosial: para elit yang hidup di permukaan, dan para pekerja yang hidup di bawah tanah.

Film ini berfokus pada hubungan antara Freder (Gustav Frohlich), putra pemimpin kota, dan Maria (Brigitte Helm), seorang wanita pekerja yang menjadi pemimpin gerakan pemberontakan.

Metropolis juga menampilkan sosok robot bernama False Maria, yang diciptakan untuk meniru Maria asli dan menyebarkan kekacauan di kota.

Film ini merupakan salah satu film fiksi ilmiah paling berpengaruh sepanjang masa.

Film ini memiliki gaya visual yang spektakuler dan inovatif untuk zamannya.

Metropolis juga memiliki pesan-pesan moral dan sosial yang relevan hingga sekarang.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan Kehormatan dari Institut Film Jerman pada tahun 2001.

Film ini juga telah mengalami restorasi dan revisi beberapa kali untuk memperbaiki kualitas gambar dan suara, serta melengkapi adegan-adegan yang hilang.

The White Ribbon (2009)

The White Ribbon merupakan film drama misteri karya Michael Haneke.

Film ini mengisahkan tentang sebuah desa kecil di Jerman Utara pada tahun 1913-1914, sebelum Perang Dunia I.

Film ini menunjukkan bagaimana kehidupan para penduduk desa tersebut dipenuhi oleh berbagai kejadian aneh, kekerasan, dan kejahatan.

The White Ribbon juga menunjukkan bagaimana para anak-anak di desa tersebut tumbuh dalam lingkungan yang keras, represif, dan puritan.

Film ini mengisyaratkan bahwa para anak-anak tersebut mungkin terlibat dalam kejadian-kejadian misterius tersebut, dan bahwa mereka mungkin menjadi generasi pertama dari Nazi.

Film ini merupakan film Jerman terbaik dari Michael Haneke, salah satu sutradara terkemuka saat ini.

Bukan hanya itu, film ini menggambarkan dengan brilian suasana dan karakter-karakter di desa tersebut.

Film ini juga memiliki alur cerita yang menegangkan, menyeramkan, dan mengejutkan.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Palme d’Or di Festival Film Cannes pada tahun 2009.

The White Ribbon juga mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2010.

M (1931)

Film ini merupakan film thriller kriminal klasik karya Fritz Lang.

Film ini mengisahkan tentang seorang pembunuh anak-anak berantai bernama Hans Beckert (Peter Lorre), yang menjadi buronan polisi dan sindikat kejahatan di Berlin.

M menunjukkan bagaimana polisi dan penjahat bersaing untuk menangkap Beckert, sambil mengganggu kehidupan warga kota.

Film ini juga menunjukkan bagaimana Beckert sendiri mengalami tekanan psikologis akibat perbuatannya.

Film ini merupakan salah satu film thriller terbaik sepanjang masa.

M memiliki alur cerita yang seru, sinematografi yang canggih, dan akting yang luar biasa dari Peter Lorre.

Toni Erdmann (2016)

Film ini merupakan film komedi-drama karya Maren Ade.

Film ini mengisahkan tentang hubungan antara seorang ayah bernama Winfried Conradi (Peter Simonischek), yang suka berpura-pura menjadi orang lain dengan nama Toni Erdmann, dan putrinya, Ines Conradi (Sandra Huller), yang bekerja sebagai konsultan bisnis di Bucharest.

Winfried merasa bahwa Ines terlalu serius dan stres dengan pekerjaannya.

Ia pun memutuskan untuk mengunjungi Ines di Bucharest, dan mulai mengganggu kehidupan profesional dan pribadinya dengan menyamar sebagai Toni Erdmann, seorang pelatih hidup yang aneh dan lucu.

Film ini merupakan film Jerman terbaik dari Maren Ade, salah satu sutradara wanita terkemuka saat ini.

Film ini menggambarkan dengan jenaka dan menyentuh hubungan ayah dan anak yang kompleks dan realistis.

Toni Erdmann juga menampilkan akting yang luar biasa dari Peter Simonischek dan Sandra Huller.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan Film Eropa untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, dan Aktris Terbaik pada tahun 2016.

Film ini juga mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2017.

The Cabinet of Dr. Caligari (1920)

The Cabinet of Dr. Caligari merupakan film horor klasik yang disutradarai oleh Robert Wiene.

Film ini mengisahkan tentang seorang dokter gila bernama Dr. Caligari (Werner Krauss), yang menggunakan seorang pesuruh tidur bernama Cesare (Conrad Veidt) untuk melakukan pembunuhan.

Film ini menggunakan teknik narasi yang tidak biasa, yaitu dengan menggunakan sudut pandang seorang pria bernama Francis (Friedrich Feher), yang menceritakan kisahnya kepada seorang teman di sebuah rumah sakit jiwa.

Tidak berhenti di sana, film ini juga menggunakan gaya visual yang ekspresionis, dengan menggunakan set, kostum, dan pencahayaan yang aneh dan menyeramkan.

Film ini merupakan salah satu film horor terbaik sepanjang masa.

Film ini memiliki alur cerita yang menegangkan, misterius, dan mengejutkan.

Dan film ini juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan genre horor dan film-film Jerman lainnya.

The Cabinet of Dr. Caligari mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan Kehormatan dari Institut Film Jerman pada tahun 1995.

Film ini juga telah mengalami restorasi dan revisi beberapa kali untuk memperbaiki kualitas gambar dan suara.

The Edukators (2004)

Film ini merupakan film drama komedi yang disutradarai oleh Hans Weingartner.

Film ini mengisahkan tentang tiga orang aktivis muda bernama Jan (Daniel Bruhl), Peter (Stipe Erceg), dan Jule (Julia Jentsch), yang melakukan aksi protes terhadap ketimpangan sosial dengan cara menyusup ke rumah-rumah orang kaya dan mengacak-acak barang-barang mereka.

Suatu hari, mereka tanpa sengaja menyandera seorang pengusaha kaya bernama Hardenberg (Burghart Klaussner), yang ternyata memiliki hubungan masa lalu dengan Jule.

Mereka pun membawa Hardenberg ke sebuah pondok di pegunungan, sambil menunggu uang tebusan dari keluarganya.

Di sana, mereka mulai berdebat tentang ideologi, politik, dan kehidupan mereka.

Film ini merupakan film Jerman terbaik dari oleh Hans Weingartner, salah satu sutradara muda terkemuka saat ini.

Film ini menggambarkan dengan cerdas dan humoris konflik antara generasi muda dan tua, serta antara idealisme dan realisme.

The Edukators juga menampilkan akting yang segar dan natural dari para pemerannya.

Film ini mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk Penghargaan Label Europa Cinemas di Festival Film Cannes pada tahun 2004.

***

Demikianlah 15 film Jerman terbaik yang wajib kamu tonton. Film-film ini akan memberimu pengalaman menonton yang berbeda dan berkesan.

Film-film ini juga akan membukakan matamu tentang berbagai aspek kehidupan, sejarah, dan budaya Jerman.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi kamu untuk menonton lebih banyak film Jerman.


Jika kamu suka film, tv series, dan berita hiburan lainnya, jangan lupa untuk membaca artikel-artikel menarik di menonton.id. Ikuti juga kami di media sosial seperti TwitterInstagram, dan Facebook untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.

Exit mobile version