Home Berita

Harvey Weinstein Ancam Studio Ghibli untuk Rombak Princess Mononoke

princess-mononoke-menonton.id

Sebuah memoar terbaru dari Steve Alpert, mantan pemimpin divisi internasional Studio Ghibli, mengungkap sebuah ancaman dari Harvey Weinstein. Di dalam memoar berjudul tersebut, ia berkisah bagaimana Harvey Weinstein mencoba untuk merombak dan memotong Princess Mononoke (1997), karya Hayao Miyazaki.

Dilaporkan Cartoon Brew, di luar kasus kriminal seksualnya, WEinstein dikenal sebagai seorang eksekutif dan pebisnis Hollywood yang sulit untuk diajak bekerja sama. Ia juga terkenal senang memotong film sesuka dirinya sendiri.

Saat Alpert bekerja di divisi internasional Studio Ghibli, ia sempat diancam dipecat oleh Weinstein ketika Miyazaki menolak permintaannya memotong film tersebut. Film ini memang dibeli oleh perusahaan Weinstein untuk pasar internasional ketika itu.

Harvey Weinstein meminta Princess Mononoke dipotong hingga hanya berdurasi 90 menit, dari durasi awalnya sepanjang 135 menit. Tapi, dalam perjanjian yang tertulis antara Miyazaki dan Miramax, disebutkan bahwa film ini akan dirilis tanpa perlu dipotong maupun diedit. Sehingga Miyazaki menolak permintaan tersebut.

Salah satu produser Studio Ghibli bahkan mengirimkan Weinstein sebuah katana dengan pesan “No cuts” di dalamnya.

Weinstein tidak senang dengan penolakan tersebut. Ia kemudian mengancam Alpert. “Jika kamu tidak bisa membuatnya (Miyazaki–red) memotong film tersebut kamu TIDAK AKAN BEKERJA DI INDUSTRI INI LAGI! KAMU MENGERTI APA?!! TIDAK AKAN!!”

Miyazaki dan Alpert tidak peduli dengan ancaman tersebut, mereka tidak mendengarkan perintah Weinstein. Princess Mononoke kemudian dirilis secara utuh dan sukses di pasara Amerika Serikat.

Weinstein juga mencoba mengancam dan mengintimidasi sutradara dan pembuat film lain. Salah satunya, seperti bagaimana ia juga mengancam dan mengintimidasi Bong Joon Ho untuk merombak Snowpiercer (2013).

Hanya saja, bukan berarti Hollywood tidak mengubah film Studio Ghibli sama sekali. Disney misalnya, mereka mengubah Kiki’s Delivery Service (1989) versi bahasa Inggris. Mereka menambahkan musik, efek suara, dan dialog berbeda dari bahasa Jepang. Padahal di dalam kontrak perjanjiannya, mereka tidak boleh mengubah apapun.

Di Indonesia, Princess Mononoke dan film Ghibli lainnya kini bisa ditonton di Netflix.

Studio Ghibli akan merilis film animasi 3D pertamanya Aya and the Witch (2020). Film ini masuk dalam daftar film yang akan masuk ke dalam Festival Film Cannes 2020.

***

Informasi lain seputar film bisa dibaca di menonton.id.

Exit mobile version