Home Rekomendasi

17 Film Tanpa Cut atau One Shot yang Wajib Ditonton

Film karya Sam Mendes 1917 (2019) menjadi buah bibir banyak orang. Selain memiliki beragam keunggulan dari berbagai aspek, film ini juga dipuji dari segi sinematografi karena disajikan layaknya film tanpa cut atau one shot.

Sebenarnya film ini bukanlah film pertama yang mengadaptasi cara ini.

Sebelumnya, Birdman (2014) juga melakukan hal yang sama. Selama 119 menit, film seakan-akan hanya diambil dalam satu shot, tanpa cut atau perpindahan kamera sama sekali.

Tapi, 1917 dan Birdman sebenarnya tidak mengambil gambar dalam satu shot. Dalam film tersebut terdapat beberapa kali pengambilan gambar yang kemudian diedit seakan-akan menjadi satu.

Padahal, memang ada film yang diambil hanya dalam satu shot. Film ini sama sekali tanpa cut, tidak disambung atau diedit seakan satu shot. Dan film-film ini belum banyak diketahui orang.

Untuk itu, sambil kita menikmati pengambilan gambar masterpiece dari Roger Deakins di 1917, berikut ini adalah film-film lain yang memang diambil dalam satu shot, tanpa cut.

9 film tanpa cut yang harus ditonton pecinta film

Macbeth (1983)

macbeth-1983 - film tanpa cut

Sutradara: Bela Tarr Sinematografi: Buda Gulyas, Ferenc Papp Negara: Hungaria Durasi One Shot: 57 menit (shot terpanjang di dalam film)

One shot film ini merupakan adaptasi dari karya teater Shakespeare, Macbeth. Diperankan oleh aktor dan aktris Hungaria seperti Gyorgy Cserhalmi dan Erzebet Kutvolgyi, film ini memiliki dua shot.

Shot pertama muncul sebelum main title dan berdurasi selama 5 menit. Sementara sisa filmnya sepanjang 57 menit diambil dalam satu shot.

Timecode (2000)

Sutradara: Mike Figgis Sinematografi: Patrick Alexander Stewart Editor: Mike Figgis Negara: Amerika Serikat Durasi One Shot: 97 menit

Tidak tanggung-tanggung, film ini diambil dalam satu kali shot oleh empat kamera. Bukan satu, tapi empat kamera dari empat titik yang berbeda dan ditampilkan dalam split screen.

Di akhir filmnya Timecode disebut mengambil 4 shot secara bersamaan tepat pukul 3:00 pm di hari Jumat, 29 November 1999. Seluruh pemainnya melakukan improvisasi dari struktur yang sudah ditentukan sutradara.

Russian Ark (2002)

Sutradara: Alexander Sokurov Sinematografi: Tilman Buttner Editor: Stefan Ciupek, Sergei Ivanov, Betina Kuntzsch, Patrick Wilfert Negara: Rusia Durasi One Shot: 96 menit

Pengambilan gambar film ini dilakukan di Winter Palace, salah satu museum di Rusia. Diambil dalam satu shot berdurasi 96 menit, film ini merupakan film eksperimental sejarah.

Beberapa kali scene di film ini rusak, tapi para pemainnya mengulang dan berusaha membangun kembali scene-scene tersebut.

PVC-1 (2007)

Sutradara: Spiros Stathoulopoulos Sinematografi: Spiros Stathoulopoulos Negara: Kolombia Durasi One Shot: 85 menit

Film ini terinspirasi dari kisah nyata tentang bom pipa yang dipasang di leher korban pemerasan.

Single shot film ini diambil dalam 84 menit dengan satu kamera menggunakan glidecam dan sistem stabilizer.

Fish & Cat (2013)

Sutradara: Shahram Mokri Sinematografi: Mahmoud Kalari Negara: Iran Durasi One Shot: 134 menit

Film ini diambil tanpa cut sama sekali, film ini bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang berkemah di samping danau untuk mengikuti kompetisi layangan.

Film ini terinspirasi dari kisah nyata di mana sebuah restoran menyajikan daging manusia di Iran Utara di akhir tahun 1990-an.

Ana Arabia (2013)

Sutradara: Amos Gitai Sinematografi: Amos Gitai Negara: Israel Durasi One Shot: 85 menit

Film yang bercerita tentang gitaris legendaris bernama Sagi Dash ini diambil dalam satu shot dengan durasi 85 menit.

Film ini diikutsertakan dalam kompetisi utama Festival Film Internasional Venezia ke-70.

Agadam (2014)

https://www.youtube.com/watch?v=G-XBBa43igo

Sutradara: Mohamad Issack Sinematografi: E. J. Nauzad Negara: India Durasi One Shot: 123 menit

Film inilah yang mendapatkan penghargaan film tanpa potong terpanjang dari Guiness Book of Record.

Di ambil dalam satu hari 7 Desember 2012, film horor ini berkisah tentang seseorang yang sedang mengubur tubuh seorang perempuan yang kemudian menghantuinya.

Victoria (2015)

Sutradara: Sebastian Schipper Sinematografi: Sturla Brandth Grovlen Editor: Olivia Neergaard-Holm Negara: Jerman Durasi One Shot: 140 menit

Film bergenre crime thriller ini melewati masa produksi yang tidak mudah. Demi mendapat biaya produksi, Schipper berjanji kepada para produser untuk membuat “Plan B” dengan versi shot tradisional.

Versi tersebut syuting terlebih dahulu dalam 10 hari, tapi shot tradisional tersebut tidak memuaskan sang Sutradara.

Ia kemudian hanya diberikan tiga kesempatan syuting untukdengan cara one shot. Kesempatan pertama, sang sutradara merasa filmnya membosankan karena para aktor takut melakukan kesalahan.

Kesempatan kedua, sebaliknya, kesalahan justru banyak terjadi. Di kesempatan ketiga barulah mereka berhasil mendapatkan adegan film one shot yang diinginkan.

Lost in London (2017)

Sutradara: Woody Harrelson Sinematografi: Nigel Willoughby Negara: Amerika Serikat Durasi One Shot: 100 menit

Film ini diambil dan ditayangkan secara langsung di bioskop terpilih pada 19 Januari 2017.

Lost in London sendiri diangkat dari pengalaman Woody Harrelson ketika berada di London di tahun 2002 saat ia dikejar polisi dan harus dipenjara selama semalam.

Film yang diedit seakan seperti film tanpa cut

Jika di atas adalah memang film one shot tanpa cut, maka ada juga film-film yang diambil dalam beberapa shot, kemudian diedit seakan menjadi satu. Sehingga terlihat seolah one take film, padahal tidak.

Berikut ini adalah beberapa judulnya.

Rope (1948)

Sutradara: Alfred Hitchcock Sinematografi: Joseph A. Valentine, William V. Skall Editor: William H. Ziegler Negara: Amerika Serikat

Film psychological crime thriller ini adalah film technicolor pertama Alfred Hitchcock. Rope diambil dengan beberapa pengambilan gambar panjang yang kemudian diedit seakan-akan menjadi satu take.

Homework (1991)

Sutradara: Jaime Humberto Hermosillo Sinematografi: Toni Kuhn Negara: Meksiko

Film ini masuk ke dalam jajaran film Meksiko untuk nominasi Best Foreign Language Film di Piala Oscar 1992. Tapi, film ini gagal lolos menjadi nominasi.

Film ini berkisah tentang seorang mahasiswi film yang sembunyi-sembunyi merekam kegiatan seksual dirinya dengan mantan suaminya untuk memenuhi tugas kelas film.

Running Time (1997)

Sutradara: Josh Becker Sinematografi: Kurt Rauf Editor: Raymond Berthaud, Kaye Davis Negara: United States

Running Time diambil secara langsung dan mengikuti take panjang layaknya Rope (1948).

Agar lebih estetik, Becker memilih gambar hitam putih agar lebih mudah menghilangkan masalah ketika terjadi transisi antar-scene.

La Casa Muda (2010)

Sutradara: Gustavo Hernandez Sinematografi: Pedro Luque Negara: Uruguay

Film horor Uruguay ini disinyalir terinspirasi dari kejadian nyata di tahun 1940-an, tapi tidak ada data yang menunjukkan kejadian ini benar terjadi.

Film berbudget kecil ini awalnya hanya diperuntukkan bagi penonton lokal. Tapi film ini sukses besar di festival film internasional, seperti Festival Film Cannes dan Festival Film Sundance.

La Casa Muda kemudian di-remake menjadi film Hollywood berjudul Silent House (2012) yang dibintangi Elizabeth Olsen.

Silent House (2012)

Sutradara: Chris Kentis, Laura Lau Sinematografi: Igor Martinovic Negara: Amerika Serikat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Silent House merupakan remake dari film Uruguay La Casa Muda.

Walaupun banyak mendapat pujian dari segi teknikal, film ini mendapat banyak kritik negatif secara keseluruhan.

Birdman (2014)

Sutradara: Alejandro G. Inarritu Sinematografi: Emmanuel Lubezki Editor: Douglas Crise, Stephen Mirrione Negara: Amerika Serikat

Film ini memenangkan Best Picture Piala Oscar 2015. Tidak hanya itu, di ajang tersebut, film ini juga merebut penghargaan Best Director dan Best Cinematography.

Disajikan seakan diambil dalam one shot, Birdman berkisah tentang seorang aktor Hollywood terlupakan yang mencoba peruntungan di panggung teater Broadway.

Bushwick (2017)

Sutradara: Jonathan Milott, Cary Murnion Sinematografi: Lyle Vincent Editor: Joe Hobeck Negara: Amerika Serikat

Dibintangi oleh Dave Bautista dan Brittany Snow, film ini berkisah tentang seorang mantan pegawai rumah sakit Angkatan Laut AS dan seorang perempuan yang bersatu saat terjadi invasi ke kota mereka oleh pasukan milisi bersenjata.

1917 (2019)

Sutradara: Sam Mendes Sinematografi: Roger Deakins Editor: Lee Smith Negara: Amerika Serikat, Inggris

Berkisah tentang dua orang tentara muda Inggris di Perang Dunia I, film ini diambil oleh Roger Deakins dalam shot panjang yang kemudian diedit seakan menjadi satu shot panjang; seolah menjadi film tanpa cut.

Film ini banyak dipuji dan mendapatkan banyak penghargaan bergengsi. Seperti Piala Oscar 2020.

***

Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti TwitterInstagramFacebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.

Exit mobile version