Sekuel film Joker (2019), Joker: Folie à Deux (2024), mungkin adalah salah satu film yang paling ditunggu tahun ini. Dibintangi oleh Joaquin Phoenix yang kembali memerankan karakter Joker, kali ini film ini menambahkan bumbu baru dengan kehadiran Lady Gaga sebagai Lee Quinzel, yang menghidupkan dinamika baru dalam cerita ini.
Namun, apakah sekuel ini memenuhi ekspektasi tinggi dari penggemar film pertama? Untukku, sayangnya tidak begitu. Dengan berat hati, menonton.id harus memberi film ini 2 dari 5 bintang.
Sinopsis Joker: Folie à Deux
Kisah Joker: Folie à Deux dimulai dengan Arthur Fleck (Phoenix), yang kini berada di Arkham State Hospital setelah peristiwa di film pertama. Ia menanti persidangan, sementara pengacaranya, Maryanne Stewart, mencoba membuktikan bahwa Arthur menderita gangguan identitas disosiatif dan bahwa kepribadian “Joker” adalah pelaku dari kejahatannya. Di rumah sakit tersebut, ia bertemu dengan Lee Quinzel (Gaga), seorang pasien yang mengaku mengagumi tindakan kriminal Joker.
Hubungan antara Arthur dan Lee berkembang dalam situasi yang semakin rumit dan gelap. Lee, yang awalnya tampak seperti sesama korban dari masyarakat, ternyata menyimpan kebohongan besar yang akhirnya mengubah dinamika antara mereka. Di luar plot utama, film ini menghadirkan berbagai momen musikal, memberikan warna baru yang tidak diharapkan dari sebuah film tentang Joker. Tapi sayangnya, alur ceritanya tersendat dan tak mampu menebus kekurangan dari eksekusi yang acak-acakan.
Poin Plus dalam Joker: Folie à Deux
Jika ada yang bisa diselamatkan dari film ini, itu adalah kualitas teknisnya. Kembali bekerja sama dengan sinematografer Lawrence Sher, sutradara Todd Phillips masih mempertahankan gaya visual yang memukau. Pengambilan gambar-gambar kota Gotham yang suram, penuh emosi, dengan permainan cahaya yang dramatis membuat setiap frame terasa hidup. Desain produksi dari Mark Friedberg juga patut diacungi jempol, dengan penggambaran Arkham State Hospital dan lingkungan sekitar Gotham yang mendukung atmosfer gelap dan depresif film ini.
Kostum dari Arianna Phillips memberikan sentuhan yang pas untuk menggambarkan kepribadian para karakter, terutama transisi visual antara Arthur Fleck dan Joker yang lebih matang dalam penampilan mereka. Kostum Lee Quinzel juga memberikan nuansa liar yang mencerminkan karakternya yang kompleks dan penuh teka-teki.
Lady Gaga, sebagai Lee Quinzel, adalah satu-satunya elemen yang memberikan kesegaran dalam film ini. Perannya sebagai wanita yang liar, misterius, dan penuh ambisi memberikan energi tersendiri. Meski karakternya terjebak dalam narasi yang membingungkan, Gaga berhasil memancarkan karisma yang tak terbantahkan, mencuri perhatian dalam setiap adegannya.
Poin Minus dalam Joker: Folie à Deux
Di sisi lain, meski film ini penuh dengan elemen teknis yang mumpuni, masalah terbesar dari Joker: Folie à Deux terletak pada cerita dan tonenya. Film ini mencoba menggali lebih dalam ke dalam pikiran Arthur Fleck, namun pada akhirnya terasa seperti sebuah tarian yang indah tetapi tidak bergerak ke mana-mana. Narasi yang seharusnya membangun karakter Joker semakin intens malah terasa stagnan dan tidak fokus.
Film ini juga tampaknya secara sengaja “mengganggu” harapan penonton. Alih-alih memberikan perkembangan karakter yang signifikan atau klimaks yang memuaskan, Folie à Deux justru menghadirkan serangkaian adegan yang serba tanggung. Alih-alih membawa kita lebih dekat ke dalam pikiran Joker, film ini memperkenalkan terlalu banyak elemen yang akhirnya hanya menambah kebingungan, bukannya kedalaman.
Paling mengecewakan adalah bagaimana film ini memperkenalkan elemen musikal. Ketika mendengar bahwa ini adalah film musikal, aku sempat penasaran dengan bagaimana film ini akan memadukan dua genre yang berbeda, yaitu musikal dan thriller psikologis. Tapi sayangnya, hasil akhirnya terasa canggung. Lagu-lagu yang ditampilkan seakan tidak memiliki tempat yang jelas dalam narasi, dan lebih terasa sebagai gangguan daripada penguat cerita.
Dan yang paling membuat kehilangan simpati adalah bagaimana Folie à Deux tampaknya secara sengaja mempermainkan penontonnya. Film ini terasa seolah memprovokasi penonton dengan tema kekerasan dan seksual yang disajikan tanpa rasa hormat. Alih-alih mendalam, tema-tema ini disajikan secara disonan dan cenderung mengganggu. Ditambah lagi, kemunculan karakter-karakter tambahan yang diharapkan memberikan kejutan malah terasa berlebihan dan tidak relevan dengan alur cerita utama.
Review Joker: Folie à Deux: Final Take
Dengan segala ekspektasi tinggi dari penggemar setelah film pertamanya yang mendunia, Joker: Folie à Deux terasa seperti upaya yang sia-sia untuk menghadirkan sesuatu yang baru, namun gagal mengeksekusinya dengan baik. Joaquin Phoenix masih mempertahankan intensitas aktingnya yang luar biasa, tetapi karakter Joker yang dia perankan terasa stagnan, seperti tak ada perkembangan yang berarti sejak film pertama.
Lady Gaga memang membawa energi baru ke dalam film, tetapi perannya sebagai Lee Quinzel, meski menarik, tidak cukup untuk menyelamatkan film ini dari kelemahannya. Elemen musikal yang diharapkan menjadi highlight justru terasa seperti elemen asing yang dipaksakan ke dalam film tanpa alasan yang jelas.
Dengan segala aspek teknis yang luar biasa, dari sinematografi hingga desain produksi, sayangnya Joker: Folie à Deux tetap tidak mampu memberikan pengalaman yang memuaskan. Ini bukanlah jenis film yang bisa dinikmati semua orang, bahkan bagi penggemar film pertamanya sekalipun. Alih-alih memperluas eksplorasi karakter Joker yang lebih dalam, film ini terasa hanya berjalan di tempat, tanpa ada klimaks yang layak untuk diingat.
Sebagai kritikus yang sudah mengikuti perjalanan Joker sejak lama, aku harus jujur mengatakan bahwa film ini adalah salah satu sekuel yang paling mengecewakan yang pernah kutonton. Meski memiliki beberapa elemen yang patut dipuji, kelemahan cerita dan eksekusi keseluruhan membuat Joker: Folie à Deux sulit untuk dinikmati. Bagi kamu yang berharap lebih dari sekuel ini, mungkin lebih baik menurunkan ekspektasi sebelum menonton.
Is Joker: Folie à Deux Worth Watching? Not Really
Apakah Joker: Folie à Deux layak untuk ditonton? Jika kamu adalah penggemar berat Joker dan penasaran dengan bagaimana karakter ini berkembang, mungkin kamu tetap ingin menontonnya. Namun, bagi yang berharap melihat kelanjutan kisah Joker dengan intensitas yang sama seperti film pertama, bersiaplah untuk kecewa. Dengan rating 2 dari 5 bintang, film ini lebih cocok ditonton oleh mereka yang penasaran dengan eksperimen sinematik yang berani tetapi tidak sepenuhnya berhasil.
Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.