Review Rashomon (1950): Ada Berapa Versi Kebenaran?

Pernahkah kamu mendengar pepatah “kebenaran ada di mata yang melihat”? Pepatah itu terekam dengan brilian dalam film Rashomon (1950) karya Akira Kurosawa.

Film Jepang terbaik ini tak hanya memukau secara visual, tapi juga menyuguhkan misteri pembunuhan yang tak terduga dan akan membuatmu mempertanyakan konsep kebenaran itu sendiri.

Dengan skor sempurna 5 dari 5 bintang, Rashomon wajib masuk dalam daftar film klasik yang harus kamu tonton.

Yuk ikuti review Rashomon di bawah ini!

Sinopsis Rashomon

rashomon - Menonton.id (2)

Rashomon karya Akira Kurosawa mengajakmu memasuki gerbang Rashomon yang kuno di Kyoto, saat hujan deras membasahi jalanan. Di bawah gerbang ini, berlindunglah seorang penebang kayu dan pendeta yang tengah berbincang-bincang. Topik pembicaraan mereka? Sebuah insiden mengerikan yang baru saja terjadi: pembunuhan seorang samurai dan pemerkosaan istrinya.

Alih-alih mendapatkan cerita tunggal, mereka justru disuguhkan berbagai perspektif yang saling bertentangan. Penebang kayu mengaku tak sengaja menemukan jasad sang samurai beserta barang-barang miliknya. Sementara pendeta bersaksi melihat sang samurai bersama istrinya di hari pembunuhan.

Tak berhenti sampai disitu, misteri ini semakin rumit dengan hadirnya tersangka utama, bandit bernama Tajōmaru. Dalam persidangan, Tajōmaru memberikan versinya. Ia mengaku mengikuti pasangan samurai tersebut dan berniat mencuri harta mereka. Namun, sang samurai ia permainkan dengan tipu muslihat.

Setelah melumpuhkan sang samurai, Tajōmaru berniat memperkosa sang istri. Namun, sang istri melawan. Tajōmaru kemudian mengaku berhasil merayu istri samurai, yang dilanda rasa malu karena “dikunjungi” dua pria.

Istri samurai pun akhirnya bersaksi. Dalam kesaksiannya, ia mengaku ditinggalkan Tajōmaru setelah mengalami tindak kekerasan. Ia kemudian berusaha membebaskan suaminya, namun sang suami justru menatapnya dengan jijik dan kebencian.

Dalam situasi tersebut, istri samurai mengaku mengancam suaminya dengan belati, namun pingsan karena panik. Saat tersadar, ia menemukan suaminya tewas dengan belati tertancap di dada.

Alur cerita semakin mengejutkan ketika roh sang samurai “dihadirkan” melalui seorang medium. Sang samurai mengaku bahwa Tajōmaru justru ingin menikahinya setelah pemerkosaan. Parahnya, ia mengaku sang istri setuju dan meminta Tajōmaru untuk membunuhnya terlebih dahulu!

Mendengar permintaan tersebut, Tajōmaru merasa jijik dan memberikan pilihan pada sang samurai: lepaskan istrinya atau bunuh dia. Istri samurai pun akhirnya melarikan diri, sementara pengejaran Tajōmaru tak membuahkan hasil.

Setelah dibebaskan Tajōmaru yang menyesal, sang samurai justru bunuh diri menggunakan belati. Ia mengaku samar-samar merasakan ada yang mengambil belati dari dadanya, namun tak bisa melihat pelakunya.

Plot cerita semakin tak terduga. Penebang kayu yang selama ini diam, tiba-tiba menyatakan bahwa ketiga kesaksian tersebut bohong! Ia mengaku melihat samurai dibunuh dengan pedang, bukan belati.

Muncullah seorang warga yang tak dikenal sebelumnya. Ia menekan penebang kayu untuk mengakui bahwa ia sebenarnya menyaksikan pembunuhan itu dan berbohong karena takut terlibat masalah.

Dalam versi penebang kayu, Tajōmaru memohon pada istri samurai untuk menikahinya. Namun, sang istri justru membebaskan suaminya, berharap ia akan melawan Tajōmaru. Sayangnya, sang samurai menolak duel karena tak mau mempertaruhkan nyawanya untuk wanita yang “tak suci” lagi.

Tajōmaru pun membatalkan niatnya menikahi sang istri, membuat sang istri murka karena kedua pria tersebut tak menepati janji. Perkelahian pun tak terhindarkan, samurai dilucuti Tajōmaru dan memohon belas kasihan sebelum akhirnya dibunuh.

Istri samurai melarikan diri, sementara Tajōmaru mengambil pedang sang samurai dan pergi dengan tertatih-tatih.

Film ini tak hanya berhenti pada misteri pembunuhan. Di bawah gerbang Rashomon, para saksi mata juga menemukan bayi mungil terlantar dalam keranjang bersama kimono dan amulet. Sayangnya, warga tak dikenal tersebut justru mencuri barang-barang bayi itu, dan tak luput dari teguran penebang kayu.

Warga tak dikenal tersebut kemudian menyimpulkan bahwa penebang kayu berbohong bukan karena takut, melainkan karena ia mencuri belati milik istri samurai untuk dijual dan membeli makanan.

Sementara itu, pendeta yang menyaksikan kejadian tersebut mencoba menenangkan sang bayi. Penebang kayu pun berniat membawa bayi itu setelah warga tak dikenal tersebut pergi. Namun, pendeta yang kehilangan kepercayaan pada manusia karena persidangan dan tindakan warga tak dikenal tersebut, awalnya menolak.

Akhirnya, penebang kayu meyakinkan pendeta bahwa ia berniat baik dan ingin merawat bayi tersebut. Melihat ketulusan penebang kayu, sang pendeta pun menyatakan kepercayaannya pada manusia kembali pulih. Saat penebang kayu bersiap pergi, hujan berhenti dan matahari muncul di balik awan

Poin Plus dalam Rashomon

Konsep Cerita yang Unik

Rashomon menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan dengan konsep “cerita berlapis” yang membuat kita terus menerka-nerka.

Sinematografi Kurosawa yang Memukau

Hujan yang membasahi gerbang Rashomon, hutan bambu yang lebat, dan sorotan close-up yang dramatis, semua elemen visual ini disuguhkan Kurosawa dengan indah.

Akting yang Luar Biasa

Toshiro Mifune sebagai bandit, Machiko Kyo sebagai istri samurai, dan para aktor lainnya tampil memukau, berhasil menyampaikan emosi dan motivasi karakter mereka dengan baik.

Poin Minus dalam Rashomon

Alur Cerita yang Lambat

Dibandingkan film misteri modern bertempo cepat, Rashomon memiliki alur yang tergolong lambat.

Namun, kesabaranmu akan terbayar dengan kedalaman plot dan pesan yang disampaikan.

Film Hitam Putih

Bagi sebagian penonton yang terbiasa dengan film berwarna, Rashomon mungkin terasa ‘jadul’.

Namun, justru pemilihan format hitam putih inilah yang membuat film ini memiliki kesan klasik dan timeless.

Review Rashomon: Final Take

Rashomon adalah film wajib tonton bagi para pencinta sinema klasik dan penggemar film misteri psikologis.

Film ini tak hanya menawarkan misteri pembunuhan yang tak terpecahkan, tapi juga mengajak kita untuk berkontemplasi tentang sifat manusia, persepsi, dan kebenaran yang multi-faceted.

Dengan arahan visioner Akira Kurosawa, sinematografi yang memukau, dan akting masterpiece, Rashomon adalah film yang akan membekas lama di pikiranmu.

Ini adalah film yang tak hanya menghibur, tapi juga memancing perenungan dan diskusi.

Jadi, siapkah kamu untuk memasuki dunia Rashomon dan mempertanyakan konsep kebenaran?


Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti TwitterInstagramFacebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.

Exit mobile version