Review The Bikeriders (2024): Romantisasi Geng Motor Terus

Bagi penggemar film berbau maskulinitas dan dunia motor gede, The Bikeriders (2024) wajib masuk daftar tontonanmu. Film garapan sutradara Jeff Nichols ini nggak main-main.

Lewat cerita klasik tapi memikat, The Bikeriders mengajak kita menengok kehidupan klub motor Vandals yang dipenuhi semangat persaudaraan, pemberontakan, dan tentunya, deru mesin motor.

Ini dia review The Bikeriders!

Sinopsis The Bikeriders

the bikeriders - Menonton.id(2)

Chicago, 1965. Kathy Bauer yang berhati lembut, kepalang jatuh cinta dengan Benny Cross, pria temperamental anggota Vandals Motorcycle Club. Tak perlu waktu lama, pernikahan pun digelar. Di sisi lain, klub motor tersebut dipimpin oleh Johnny Davis, sosok karismatik yang disegani namun menyimpan beban kepemimpinan.

Takdir mempertemukan Kathy dengan Danny Lyon, mahasiswa fotografi yang nekat menjadi ‘pendamping’ para anggota Vandals. Kamera Danny menangkap keseharian mereka yang penuh adrenalin, mulai dari kebersamaan di jalanan hingga ritual geng motor yang mengundang decak kagum. Namun, di balik itu semua, ada konflik internal yang bisa meledak kapan saja.

Perpecahan pertama terjadi ketika Johnny menolak usulan perluasan wilayah Vandals. Geng motor tersebut terbelah,adu jotos pun tak terhindarkan. Tapi pada akhirnya, kepemimpinan Johnny tetap tak tergoyahkan. Vandals pun berkembang pesat, menarik minat para pemuda haus kebebasan.

Benny mengalami kejadian mengerikan yang nyaris merenggut nyawanya. Akibat insiden tersebut, ia harus terbaring lemah di rumah sakit. Sementara itu, Johnny justru memaksanya untuk hadir di sebuah acara penting, memicu ketidaksetujuan Kathy. Di tengah situasi genting, Johnny bahkan menawarinya posisi pemimpin Vandals setelah dirinya turun tahta. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Benny.

Munculnya sosok ‘Kid’, pemuda berandalan yang berambisi bergabung dengan Vandals, menambah rumit keadaan. Johnny awalnya tak tertarik, namun ia memberikan ‘tes’ yang tak terduga. Kekejaman dan loyalitas yang dipertanyakan membuat Kid harus menerima kenyataan pahit. Ia diusir dari hadapan Johnny dengan peringatan keras.

Film kemudian melompat ke tahun 1973. Kathy, yang diwawancarai oleh Danny Lyon, menceritakan tentang perubahan drastis Vandals. Kepergian anggota senior dan masuknya veteran perang Vietnam yang kecanduan narkoba membuat klub tersebut kian brutal. Puncaknya terjadi di sebuah pesta, dimana anggota lama dianiaya habis-habisan karena berniat keluar. Bahkan Kathy nyaris menjadi korban pemerkosaan.

Insiden ini membuat Benny murka. Ia nekat meninggalkan Kathy dan terlibat aksi nekat bersama Johnny. Pertarungan internal tak bisa dihindari. Benny yang muak dengan segala tindak kekerasan akhirnya memilih hengkang dari Vandals.Ia menghilang, meninggalkan Chicago dan masa lalunya.

Siapakah yang akan memimpin Vandals selanjutnya? Akankah Kathy dan Benny bisa hidup bahagia dengan pilihan mereka?

Poin Plus dalam The Bikeriders

Akting yang Memukau

Salah satu kekuatan utama The Bikeriders adalah penampilan para pemerannya. Tom Hardy tampil gahar dan berwibawa sebagai Johnny Davis, pemimpin geng motor yang disegani. Austin Butler berhasil memerankan sosok Benny Cross, pria pemberani namun dilanda kebimbangan.

Sorotan khusus patut diberikan pada Jodie Comer. Ia tampil memukau sebagai Kathy, istri Benny yang tegar dan harus menghadapi berbagai rintangan hidup bersama suaminya yang bergelut dengan kehidupan geng motor. Jodie Comer berhasil membuktikan kemampuan aktingnya yang luas, berbeda jauh dari perannya sebagai pembunuh bayaran di Killing Eve.

Kisah Persaudaraan yang Mencekam

The Bikeriders tidak hanya menampilkan kebrutalan dan sisi gelap dunia geng motor. Film ini juga mengeksplorasi konsep persaudaraan yang kuat di antara para anggotanya. Mereka saling melindungi dan mendukung, namun di sisi lain, kesetiaan itu bisa berujung pada tindakan kekerasan yang tidak bisa dibenarkan.

Suasana Era 60an dan 70an yang Autentik

Jeff Nichols berhasil membawa penonton kembali ke era 60an dan 70an. Detail kostum, properti, dan tentu saja deru mesin motor gede menciptakan suasana yang otentik.

Kombinasi Genre yang Menarik

The Bikeriders bisa dikategorikan sebagai crime drama, namun di dalamnya terdapat sentuhan drama keluarga dan coming-of-age. Perpaduan genre ini membuat film ini terasa segar dan tidak mudah ditebak.

Poin Minus dalam The Bikeriders

Plot yang Agak Lambat

Meskipun kaya dengan karakter dan detail, The Bikeriders memiliki alur cerita yang terkadang terasa lambat. Beberapa adegan mungkin terasa bertele-tele, terutama bagi penonton yang terbiasa dengan film bertempo cepat.

Review The Bikeriders: Final Take

The Bikeriders bukanlah film action meledak yang penuh adegan kejar-kejaran motor. Film ini lebih condong ke drama karakter dan eksplorasi kehidupan para anggota geng motor. Jeff Nichols, sang sutradara, berhasil menyuguhkan kisah yang berpasir, memadukan unsur maskulinitas, loyalitas, dan sisi gelap dari dunia geng motor.

Akting memukau para pemain, terutama Jodie Comer dan Tom Hardy, menjadi daya tarik utama film ini. Suasana era 60an dan 70an yang otentik serta perpaduan genre yang menarik membuat The Bikeriders menjadi tontonan yang menghibur.

Dengan catatan adanya plot yang terkadang lambat dan kurangnya eksplorasi detail dunia biker, Menonton.id memberikan nilai 4 dari 5 bintang untuk The Bikeriders. Film ini cocok untuk kamu yang menyukai drama kriminal dengan karakter yang kuat dan setting era yang berbeda.

Jadi, sudahkah kamu siap untuk merasakan deru mesin motor dan melihat kisah persaudaraan yang kelam sekaligus mengharukan di The Bikeriders?


Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti TwitterInstagramFacebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.

Exit mobile version