Review The First Omen (2024): Saga Sang Anak Setan

Bagi penggemar film horor klasik, pasti nama The Omen (1976) sudah tidak asing lagi. Kisah menegangkan tentang Damien, anak setan yang lahir ke dunia, sukses membuat kita merinding dan bertanya-tanya, kengerian apa lagi yang akan terjadi.

Nah, kabar baik untuk para penggemarnya! Setelah hampir 50 tahun, franchise The Omen kembali hadir dengan prekuel berjudul The First Omen (2024).

Dalam review The First Omen kita akan ikut masuk dalam kisah awal mula kehadiran Damien.

Penasaran dengan teror apa yang dihadapi sebelum ia menjadi sosok mengerikan seperti yang kita lihat di film The Omen?

Yuk, simak di bawah ini!

Sinopsis The First Omen

review the first omen - Menonton.id(4)

Film ini mengajak kita ke Roma, Italia, tahun 1971, di tengah gejolak demonstrasi sayap kiri. Seorang biarawati muda asal Amerika bernama Margaret Daino (diperankan Nell Tiger Free) tiba di Panti Asuhan Vizzardeli. Ia akan memulai kehidupan barunya melayani gereja Katolik.

Margaret menjalin ikatan dengan Carlita, seorang anak yatim piatu yang kerap diganggu oleh penglihatan mengerikan. Pastor Brennan (diperankan Ralph Ineson) memperingatkan Margaret tentang Carlita, dengan perkataan samar, “kejahatan akan terjadi di sekitarnya.”

Suatu hari, Margaret menyaksikan peristiwa tragis yang membuat bulu kuduk merinding. Ia menemukan Suster Anjelica bunuh diri dengan cara mengerikan sambil bergumam, “Ini untukmu.”

Misteri semakin pekat ketika Margaret menemukan ruang bawah tanah tersembunyi berisi berkas-berkas rahasia. Semua berkas itu bertuliskan nama “Scianna” dan berisi foto bayi dengan tanda lahir menyeramkan.

Siapakah Scianna? Apa hubungannya dengan Carlita? Dan apa motif para petinggi gereja yang terobsesi dengan bayi-bayi ini?

Seiring penyelidikannya, Margaret menyadari bahaya yang mengancam dirinya dan Carlita. Ia pun menjadi buruan para anggota gereja yang haus kekuasaan. Keadaan semakin genting saat Margaret mengetahui dirinya tengah mengandung.

Akankah Margaret berhasil melahirkan bayinya dengan selamat? Dapatkah ia mengungkap konspirasi jahat para petinggi gereja?

Poin Plus dalam The First Omen

Nuansa Horor yang Mencekam

Meskipun bercerita tentang tema klasik, The First Omen berhasil menghadirkan nuansa horor yang mencekam dan bikin kamu deg-degan.

Sutradara Arkasha Stevenson dengan berani menggunakan adegan-adegan berdarah dan menjijikkan yang mungkin membuat kamu merasa tidak enak makan.

Ditambah dengan skor musik yang suspenseful, film ini mampu membangun atmosfer ketakutan yang efektif.

Penampilan Memukau Para Pemain

Nell Tiger Free sebagai Margaret tampil luar biasa. Ia berhasil memerankan seorang wanita muda cerdas yang berjuang melawan kekuatan jahat di luar kemampuannya.

Para aktor senior seperti Bill Nighy dan Charles Dance juga memberikan penampilan yang menarik. Nighy sebagai kardinal yang bijaksana dan Dance sebagai pastor yang penuh misteri, membuat kita semakin terlibat dalam kisah ini.

Desain Produksi yang Memukau

The First Omen menampilkan visual yang indah dan mengagumkan. Kemegahan Vatikan dengan bangunan-bangunan bersejarahnya dipertontonkan secara detail.

Kontras antara keindahan tersebut dengan kegelapan ritual yang terjadi dibaliknya menjadi salah satu daya tarik film ini.

Walau begitu, film ini sedikit banyak mengingatkan kita pada film dengan laur cerita yang mirip Immaculate (2024).

Poin Minus dalam The First Omen

Klise Horor yang Terlalu Familiar

Meskipun menampilkan beberapa adegan mengesankan, The First Omen tetap menggunakan beberapa klise film horor yang sudah terlalu familiar. Misalnya, penggunaan karakter perempuan yang histeris ketika berhadapan dengan kejadian supranatural.

Hal ini bisa dibilang sebagai langkah mundur dalam pengembangan karakter perempuan dalam film horor.

Penjelasan yang Agak Menggelikan

Motivasi para pelaku di balik konspirasi kelahiran Antikristus terasa agak lemah dan kurang masuk akal.

Penonton mungkin akan mengeluarkan ketidakpercayaan ketika dihadapkan dengan penjelasan yang terkesan diambil dari teori konspirasi yang beredar di internet. 

Hal ini sayang sekali karena membuat misteri yang dibangun sepanjang film menjadi anti-klimaks.

Terbelenggu Franchise

Sutradara Arkasha Stevenson tampil berani dan eksploratif dalam beberapa adegan.

Sayangnya, keinginannya untuk membawa angin segar ke franchise The Omen terkadang terbentur dengan harus menghormati cerita dan estetika film aslinya. 

Akibatnya, beberapa potensi untuk menghasilkan kengerian yang lebih psikologis dan mengganggu pikiran terpaksa dikurangi.

Review The First Omen: Final Take

The First Omen adalah hidangan horror yang cukup menghibur dengan adegan-adegan menggemparkan dan akting memukau para pemainnya. Film ini berhasil menghidupkan kembali franchise The Omen dengan nuansa yang lebih modern dan berani.

Nilai plus terbesar film ini adalah atmosfer menegangkan dan penampilan para pemainnya. Namun, penggunaan klise horor yang klise dan penjelasan yang kurang masuk akal menjadi kelemahan film ini. 

Selain itu, ambisi sutradara untuk membawa The Omen ke arah baru terkadang terbentur dengan harus menghormati franchise aslinya.

Secara keseluruhan, Menonton.id kasih nilai 3 dari 5 bintang untuk The First Omen

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, film ini tetap menghibur dan wajib ditonton terutama oleh para penggemar film horor klasik dan franchise The Omen. Hanya saja, jangan berharap terlalu banyak terobosan dan siap-siap menerima beberapa adegan yang mungkin terasa klise dan kurang masuk akal.

Kalau kamu ingin menonton film horor dengan nuansa yang lebih psikologis dan mengganggu pikiran, mungkin The First Omen bukan pilihan terbaik.

Tetapi, jika kamu suka dengan film horor klasik dengan adegan-adegan menggemparkan dan cerita supranatural tentang kelahiran Antikristus, maka The First Omen bisa menjadi pilihan menonton yang menyenangkan!


Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti TwitterInstagramFacebookYouTubeTikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.

Exit mobile version