A Quiet Place telah menjadi fenomena tersendiri di genre horor. Film pertamanya yang rilis pada tahun 2018 berhasil membuat penonton tegang dengan konsep makhluk mengerikan yang berburu berdasarkan suara.
Kini, setelah dua film sebelumnya yang berfokus pada keluarga Abbott, A Quiet Place: Day One (2024) hadir sebagai prekuel yang menceritakan awal mula invasi makhluk mengerikan tersebut.
Yuk kita simak review A Quiet Place: Day One!
Sinopsis A Quiet Place: Day One
Film ini berfokus pada karakter Samira (Lupita Nyong’o), seorang wanita penderita kanker stadium akhir yang tinggal di panti jompo di New York City. Suatu hari, Sam diajak oleh perawatnya, Reuben (Alex Wolff), untuk ikut piknik bersama penghuni panti jompo lainnya di Manhattan. Mereka tidak menyadari bahwa hari itu menjadi awal mula bencana mengerikan. Benda-benda asing berjatuhan dari langit, disusul dengan serangan makhluk mengerikan yang berburu berdasarkan suara.
Dalam kekacauan tersebut, Sam pingsan dan terbangun di dalam teater boneka bersama para penyintas lainnya. Mereka semua terdiam dan saling berkomunikasi dengan isyarat. Henri (Djimon Hounsou), salah satu penyintas,memperingatkan Sam untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Pengumuman dari helikopter militer menginstruksikan warga sipil untuk tetap diam dan bersembunyi sampai tim penyelamat datang.
Namun, kepanikan yang ditimbulkan oleh salah satu penyintas berujung pada tragedi. Henri terpaksa membunuh pria tersebut untuk mencegahnya mengeluarkan suara dan memancing para makhluk. Di tengah kekalutan, Sam bertekad untuk mencari kucing kesayangannya, Frodo, dan memutuskan untuk pergi ke Harlem. Perjalanan tersebut tentunya dipenuhi bahaya, apalagi ketika Reuben tewas akibat serangan makhluk mengerikan.
Di sisi lain, kita diperkenalkan dengan Eric (Joseph Quinn), seorang mahasiswa hukum asal Inggris yang terpisah dari keluarganya. Ia bertemu dengan Frodo dan mengikuti jejak kucing tersebut hingga bertemu dengan Sam. Awalnya,mereka berselisih paham mengenai tujuan pelarian, namun akhirnya mereka memutuskan untuk bekerja sama.
Perjalanan mereka menuju Harlem dipenuhi ketegangan. Mereka harus menghindari makhluk mengerikan dengan berbagai cara, seperti berjalan tanpa alas kaki dan bersembunyi di tempat yang sunyi. Eric bahkan rela mengambil risiko untuk mendapatkan obat pereda nyeri untuk Sam.
Di tengah ketegangan, film ini menyelipkan momen-momen mengharukan. Sam bercerita kepada Eric tentang kenangan masa kecilnya, yaitu menonton ayahnya bermain jazz di sebuah klub dan kemudian menikmati pizza bersama. Eric, yang ingin membuat Sam bahagia, membawa Sam ke klub tersebut dan membelikan pizza untuknya.
Mampukah mereka bertahan dari serangan para monster? Bisakah mereka hidup bahagia? Atau mereka akan mengalami nasib yang naas seperti separuh manusia di dunia ini?
Poin Plus dalam A Quiet Place: Day One
Akting Lupita Nyong’o yang Memukau
Akting Lupita Nyong’o sebagai Samira patut diacungi jempol. Ia berhasil memerankan karakter perempuan yang rapuh namun penuh tekad untuk bertahan hidup. Ekspresi dan gesturnya dalam film ini sangat meyakinkan, terlebih lagi karena ia harus berakting dengan minim dialog.
Konsep Cerita yang Menyegarkan
A Quiet Place: Day One menawarkan perspektif baru dalam universe A Quiet Place. Film ini tidak hanya berfokus pada kengerian makhluk asing, tetapi juga pada perjuangan para penyintas untuk tetap hidup dan menemukan harapan di tengah keputusasaan.
Momen Emosional yang Menyentuh
Meskipun bergenre horor, film ini berhasil menghadirkan momen-momen emosional yang menyentuh. Hubungan yang terjalin antara Sam dan Eric terasa natural dan membuat penonton bersimpati dengan nasib mereka.
Poin Minus dalam A Quiet Place: Day One
Minim Aksi dan Kurang Intens
Dibandingkan dengan film-film A Quiet Place sebelumnya, A Quiet Place: Day One terasa kurang intens dari segi aksi.
Mungkin hal ini dikarenakan film ini lebih berfokus pada pengembangan karakter dan plotnya yang lebih sempit.
Alur Cerita yang Terasa Terburu-buru
Film ini memiliki durasi yang cukup singkat, sehingga beberapa adegan pengembangan karakter dan plot terasa terburu-buru. Hal ini mungkin membuat penonton kurang puas dengan penceritaannya.
Review A Quiet Place: Day One: Final Take
A Quiet Place: Day One bukanlah sekuel langsung dari film-film sebelumnya, melainkan prekuel yang menawarkan perspektif baru dalam universe A Quiet Place. Film ini berfokus pada hari-hari awal invasi makhluk asing yang berburu berdasarkan suara. Lewat karakter Samira (Lupita Nyong’o) yang diperankan dengan apik, kita diajak merasakan perjuangan para penyintas untuk bertahan hidup di tengah situasi yang mencekam.
A Quiet Place: Day One memiliki poin-poin kuat seperti akting memukau Lupita Nyong’o, konsep cerita yang menyegarkan, dan momen emosional yang menyentuh. Film ini berhasil membuat penonton tegang dan bersimpati dengan nasib para karakternya.
Namun, film ini juga memiliki kekurangan seperti minimnya adegan aksi dan intensitas yang terasa kurang dibandingkan dengan film-film sebelumnya. Alur cerita yang terburu-buru dan kurangnya penjelasan mengenai dunia dalam film ini mungkin membuat sebagian penonton kurang puas.
Secara keseluruhan, Menonton.id memberikan nilai 3.5 dari 5 bintang untuk A Quiet Place: Day One. Film ini cocok untuk kamu yang menyukai genre horor dengan sentuhan drama dan karakter yang kuat.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk menyaksikan awal mula invasi makhluk mengerikan di A Quiet Place: Day One?
Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.