BerandaRekomendasi12 Film Thailand Keren yang Perlu Ditonton Pecinta Film

12 Film Thailand Keren yang Perlu Ditonton Pecinta Film

Walaupun bukan merupakan negara yang lebih besar dari Indonesia, tapi Thailand punya industri film yang bisa dibilang lebih maju. Ada banyak film-film berkualitas dari negeri gajah putih ini yang bisa bersaing dengan banyak film internasional lainnya.

Film Thailand sendiri mulai tenar di Indonesia sekitar paruh kedua tahun 2000-an. Yang pertama mendapat perhatian adalah film-film horor dari Thailand.

Dari sana, ada lebih banyak lagi film Thailand yang populer di Indonesia dan dunia. Seperti komedi, drama, dan film komedi romantis.

Daftar film Thailand keren yang bisa kamu tonton

Seperti biasa, daftar ini diurutkan berdasarkan tahun rilis. Film yang dirilis lebih dulu, akan dibahas lebih awal.

Mari mulai saja, ini dia daftarnya.

Bang Rajan (2000)

film thailand bang rajan - Menonton.id

Sutradara: Tanit Jitnukul Pemain: Winai Kraibutr, Jaran Ngamdee, Bongkoj Khongmalai, Chumphorn Thepphithak Genre: Action, Drama, History Durasi: 127 menit

Premis Bang Rajan: Berkisah di saat ibu kota tua Thailand, Ayuttaya, jatuh, Bang Rajan berkisah tentang legenda sekelompok petarung legendaris yang dengan berani mengusir tentara Burma.

Film ini dirilis di Amerika Serikat dengan tagline “presented by Oliver Stone”. Mendapatkan banyak penghargaan festival film internasional, film ini juga memiliki cerita yang mendalam tentang budaya Thailand.

Ong-Bak: Muay Thai Warrior (2003)

ong-bak

Sutradara: Prachya Pinkaew Pemain: Tony Jaa, Petchtai Wongkamlao, Pumwaree Yodkamol Genre: Action, Crime, Thriller Durasi: 105 menit

Premis Ong-Bak: Muay Thai Warrior: Ketika kepala dari sebuah patung suci di sebuah desa dicuri, seorang pendekar muda pergi ke kota dan mencoba menghajar dunia jalanan untuk bisa mengembalikannya kembali.

Film ini bisa dibilang sebagai salah satu pionir film seni bela diri Asia Tenggara di era modern. Kepopulerannya mencuat kembali karena film ini. Tony Jaa sendiri berhasil mencuri perhatian dan menjadi sebuah fenomena. Ia disebut sebagai salah satu bintang seni bela diri terbaru di jagat perfilman dunia. Kesuksesan film ini melahirkan dua film sekuel yang juga sukses di pasaran.

Last Life in the Universe (2003)

last life in the universe

Sutradara: Pen-Ek Rataanaruang Pemain: Tadanobu Asano, Sinitta Boonyasak, Takashi Miike, Laila Boonyasak Genre: Comedy, Drama, Romance Durasi: 112 menit

Premis Last Life in the Universe: Seorang librarian Jepang yang memiliki kelainan OCD dan suicidal terpaksa harus menghabiskan waktu di Thailand bersama seorang perempuan pecandu marijuana yang baru saja kehilangan kakak perempuannya.

Film ini berhasil mendapatkan penghargaan dua kali di Thailand. Yang pertama adalah penghargaan Asosiasi Film Nasional Thailand dan penghargaan FIPRESCI atau Festival Film Internasional Bangkok. Tidak berhenti di dana, film ini juga mendapatkan banyak penghargaan akan peran dari Asano dan Boonyasak yang berakting dengan sangat meyakinkan di film ini.

https://www.youtube.com/watch?v=iQTMI1PG_XI

The Overture (2004)

the overture - film thailand

Sutradara: Ittisoontorn Vichailak Pemain: Anuchit Sapanpong, Adul Dulyarat, Pongpat Wachirabunjong Genre: Biography, Drama, Music Durasi: 105 menit

Premis The Overture: Kisah perjalanan hidup seorang musikus kerajaan bernama Luang Pradit Phairoh dari akhir abad ke-19 hingga tahun 1940-an.

The Overture berhasil membawa pulang banyak penghargaan di Thailand maupun di kancah internasional. Bahkan film inilah yand dipilih Thailand untuk bersaing dalam Piala Oscar. Saat dirilis, film ini juga berhasil memperkenalkan kembali musik klasik Thailand, piphat, menjadi populer.

Tropical Malady (2004)

tropical malady - film thailand

Sutradara: Apichatpong Weerasethakul Pemain: Sakda Kaewbuadee, Banlop Lomnoi, Sirivech Jareonchon, Udom Promma Genre: Drama, Fantasy, Romance Durasi: 125 menit

Premis Tropical Malady: Kisah romantis antara seorang tentara dan seorang anak desa, yang dibungkus dalam kisah rakyat Thailand yang meliputi seorang cenayang dengan kemampuan mengubah bentuk.

Film ini mendapatkan penghargaan Jury Prize di ajang Festival Film Cannes. Menjadikannya sebagai film pertama Thailand yang berada di kompetisi utama Cannes. Film ini juga merupakan film Thailand pertama yang berhasil menang dalam salah satu ajang “Big Three” festival film (Cannes, Venice, Berlin).

Shutter (2004)

shutter - film thailand

Sutradara: Banjong Pisanthanakun, Parkpoom Wongpoom Pemain: Ananda Everingham, Natthaweeranuch Thongmee, Achita Sikamana Genre: Horror, Mystery, Thriller Durasi: 97 menit

Premis Shutter: Seorang fotografer muda dan kekasihnya menemukan sebuah bayangan misterius di foto-foto yang mereka ambil setelah sebuah kecelakaan tragis. Mereka kemudian menyadari bahwa mereka tidak bisa lari dari masa lalu.

Shutter merupakan anomali dalam sejarah film Thailand. Film ini diberikan rating yang buruk oleh kebanyakan kritikus film. Tapi, film ini sangat populer dan digemari oleh banyak penonton; baik itu di Thailand maupun di dunia. Sampai-sampai, film ini dibuat ulang (remake) ke dalam tiga bahasa. Bahasa Inggris lewat Shutter (2008), bahasa Tamil lewat Sivi (2007), dan bahasa Hindi lewat Click (2010).

Syndromes and a Century (2006)

syndromes and a century

Sutradara: Apichatpong Weerasethakul Pemain: Nantarat Sawaddikul, Jaruchai Iamaram, Sophon Pukanok Genre: Drama Durasi: 105 menit

Premis Syndromes and a Century: Kisah tentang orangtua sutradara Apichatpong Weerasethakul yang keduanya adalah seorang dokter, dan tentang ingatan sang sutradara tentang tumbuh di lingkungan rumah sakit.

Film ini ditayangkan pertama kali di Festival Film Venezia dan mendapatkan banyak pujian kritikus film. Hanya saja, saat akan ditayangkan secara komersial di Thailand, Badan Sensor Thailand meminta film ini menyensor empat adegan. Sang sutradara memilih untuk tidak merilisnya secara komersial. Saat dirilis secara terbatas di Thailand, adegan yang disensor diganti dengan gambar hitam untuk memprotes dan memberikan informasi pada publik tentang isu sensor di negara tersebut.

Bangkok Love Story (2007)

Sutradara: Poj Arnon Pemain: Rattanaballang Tohssawat, Chaiwat Thongsaeng, Weeradit Srimalai, Chatcha Rujinanon Genre: Action, Drama, Crime Durasi: 90 menit

Premis Bangkok Love Story: Seorang informan mencintai seorang pembunuh bayaran padahal sang pembunuh ditugaskan untuk membunuhnya.

Ada beragam tanggapan mengenai kualitas dari film ini. Tapi yang pasti, film ini sungguh populer bagi para pecinta film Thailand. Bangkok Love Story juga dipuji karena menjadi film bertema gay yang sangat berani, sehingga menimbulkan banyak kontroversi di masyarakat. Film ini juga berhasil memenangkan Festival Film Independen Internasiona Brussels di Belgia.

Chocolate (2008)

chocolate - film thailand

Sutradara: Prachya Pinkaew Pemain: Yanin Vismitananda, Hiroshi Abe, Pongpat Wachirabunjong, Taphon Phopwandee Genre: Action, Drama Durasi: 110 menit

Premis Chocolate: Seorang perempuan autistik dengan kemampuan bela diri mencoba melunasi hutang ibunya yang sedang sakit dengan menagih gang keji yang berhutang pada keluarganya.

Film ini menjadi debut dari Yanin Vismitananda di industri film Thailand. Chocolate banyak dipuji akan kisahnya yang menarik dan juga aksi bela dirinya yang mengesankan.

Uncle Boonmee Who Can Recall His Past Lives (2010)

uncle boonmee

Sutradara: Apichatpong Weerasethakul Pemain: Thanapat Saisaymar, Jenjira Pongpas, Sakda Kaewbuadee, Natthakarn Aphaiwong Genre: Drama, Fantasy Durasi: 114 menit

Premis Uncle Boonmee Who Can Recall His Past Lives: Sekarat karena penyakit ginjal, seorang lelaki menghabiskan hari-hari terakhir dengan keluarganya, termasuk dengan hantu istrinya dan sesosok ruh hutan yang dulu merupakan anaknya, di pedesaan Thailand utara.

Film ini memenangkan beragam penghargaan bergengsi internasional. Mulau dari Best Film di Asian Film Awards, Palme d’Or di Cannes Film Festival, hingga Best Foreign Language Film Toronto Film Critics Association. Kemenangannya tersebut juga menjadikan film ini sebagai film pertama yang memenangkan penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes.

I Carried You Home (2011)

i carried you home

Sutradara: Tongpong Chantarangkul Pemain: Akamsiri Suwannasuk, Apinya Sakuljaroensuk, Torpong Kul-On Genre: Drama Durasi: 155 menit

Premis I Carried You Home: Dua saudara perempuan menemani jasad ibu mereka di ambulans sepanjang Thailand. Mereka tumbuh terpisah, tapi perjalanan dan keadaan memaksa mereka untuk bersama. Sebuah rahasia akan terungkap.

Tidak banyak film road trip seperti film ini. Emosi seakan diaduk-aduk sepanjang film dan semuanya dilakukan dengan sangat natural. Sebuah kisah keluarga yang berbeda dari yang lainnya.

Bad Genius (2017)

bad genius - film thailand

Sutradara: Nattawut Poonpiriya Pemain: Chutimon Chuengcharoensukying, Eisaya Hosuwan, Teeradon Supapunpinyo Genre: Comedy, Drama, Crime Durasi: 130 menit

Premis Bad Genius: Lynn, seorang siswi SMA yang jenius mendapatkan keuntungan dengan berbuat curang dalam test. Ia kemudian mendapatkan tugas untuk pergi ke Australia menyelesaikan tugas internasional STIC (SAT) untuk para kliennya di Thailand.

Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini menjadi fenomena saat dirilis. Memenangkan beragam penghargaan internasional, film ini juga menjadi film Thailand yang paling laris secara internasional. Tidak mengherankan karena ceritanya yang sangat menegangkan sekaligus juga menghibur.

***

Ikuti juga media sosial menonton.id di Twitter, Instagram, dan Facebook uuntuk mengetahui informasi terbaru seputar dunia film.

Ryan Achadiat
Ryan Achadiat
Ryan sempat jadi editor dan penulis majalah film bulanan dan wartawan. Sebelum banting setir jadi SEO & Content Manager perusahaan startup.
ARTIKEL TERKAIT

Artikel Lainnya

Terbaru

Untuk kamu