Ingatkah kamu dengan Riley dan para penghuni markas pusatnya, yaitu emosinya? Film animasi Pixar, Inside Out (2015), yang ikonik itu, berhasil membuat kita mengintip ke dalam pikiran seorang anak perempuan dengan cara yang menggemaskan dan mengharukan.
Di tahun 2024, petualangan Riley berlanjut dalam Inside Out 2, dan kali ini ia akan mengajak kamu menyelami dunia remaja yang penuh dengan kebingungan dan perubahan emosi.
Yuk kita bahas film ini di review Inside Out 2!
Daftar Isi
Sinopsis Inside Out 2
Riley sudah remaja! Usia nya kini 13 tahun dan siap masuk sekolah menengah. Para emosinya, Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust, telah membangun sebuah area baru di dalam pikiran Riley yang dinamakan “Sense of Self” (Indentitas Diri). Tempat ini menyimpan memori dan perasaan yang membentuk inti kepribadian Riley.
Untuk masuk tim hoki impiannya, Riley mengikuti perkemahan hoki. Para emosi ingin Riley menghasilkan kesan positif, maka mereka menggunakan alat buatan Joy untuk membuang semua memori negatif ke bagian belakang pikiran Riley. Namun, malam sebelum keberangkatan, konsol emosi tiba-tiba mengeluarkan alarm “Pubertas”. Belum selesai para emosi menangani alarm tersebut, sekelompok pekerja pikiran datang dan membuat markas berantakan sambil memperbaharui konsol. Mereka juga memberi peringatan tentang datangnya “para emosi lainnya”.
Keesokan harinya, para emosi menyadari bahwa setiap mereka menggunakan konsol, Riley akan bereaksi berlebihan. Masalah semakin rumit saat Riley di perkemahan hoki dan mengetahui teman-temannya akan masuk sekolah menengah atas yang berbeda.
Stres Riley bertambah dengan munculnya empat emosi baru di markas: Envy (Iri Hati), Ennui (Bosan), Embarrassment (Malu), dan pemimpin mereka, Anxiety (Cemas). Meskipun menyambut para emosi baru, Joy dan teman-temannya khawatir mereka akan mengganggu kehidupan Riley. Apalagi Anxiety yang terus membuat Riley cemas membayangkan hal-hal negatif. Perbedaan pendapat pun muncul antara Joy dan Anxiety tentang bagaimana membantu Riley di perkemahan hoki. Joy ingin Riley bersenang-senang, sedangkan Anxiety ingin Riley fokus berlatih agar bisa masuk tim hoki idamannya.
Frustasi dengan sikap Joy, Anxiety memutuskan membuang “Sense of Self” Riley ke bagian belakang pikirannya. Dia juga menganggap emosi lama tidak berguna dan memasukkan mereka ke dalam toples kaca raksasa. Toples tersebut kemudian dibawa ke ruang bawah tanah pikiran Riley tempat dimana berbagai karakter imajinasi Riley disimpan. Berkat salah satu karakter imajinasi tersebut, para emosi lama berhasil kabur.
Sementara itu, Anxiety dan emosi baru lainnya membuat memori negatif untuk membentuk “Sense of Self” yang lebih buruk bagi Riley. Mereka menginginkan masa depan yang lebih baik menurut versi mereka. Para emosi lama pun berusaha mencari cara untuk membawa kembali “Sense of Self” asli Riley.
Akankah para emosi lama berhasil menyelamatkan “Sense of Self” Riley dan membawanya kembali ke jalur yang benar? Mampukah mereka bekerja sama dengan emosi baru untuk membantu Riley melewati masa remaja yang penuh tantangan ini?
Poin Plus dalam Inside Out 2
Mengangkat Tema Remaja yang Relatable
Inside Out 2Â berhasil mengangkat tema remaja dengan cara yang lucu dan mengharukan. Perasaan sedih, cemas, iri, bosan, dan malu yang dialami Riley pasti pernah kamu rasakan juga dulu saat remaja.
Film ini membuatmu bernostalgia dengan masa tersebut dan menyadari bahwa semua perasaan itu wajar dialami.
Efektivitas Penggunaan Metafora
Sama seperti film pertamanya, Inside Out 2 tetap menggunakan metafora yang cerdas untuk menggambarkan dunia emosi di dalam pikiran Riley. Markas pusat emosi yang ceria dan berwarna-warni kontras dengan dunia remaja yang mulai dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketidakpastian.
Hal ini membuat film ini menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Pengisi Suara yang Keren
Para pengisi suara kembali berperan dengan sangat baik dalam Inside Out 2. Amy Poehler tetap membawa semangat dan optimisme Joy. Lewis Black masih bisa mengeluarkan kemarahan Anger dengan cara yang lucu.
Kehadiran pengisi suara baru seperti Maya Hawke dan Ayo Edebiri juga sangat menyegarkan. Mereka berhasil membawakan nuansa baru pada perasaan emosi yang muncul di masa remaja Riley.
Perjalanan Emosional yang Mengharukan
Inside Out 2Â tidak hanya menghibur tetapi juga mengharukan. Film ini mengingatkan kita bahwa semua emosi itu penting dan memiliki fungsinya masing-masing. Bahkan emosi negatif seperti cemas dan sedih tetap dibutuhkan untuk membantu kita menjalani kehidupan.
Momen ketika Riley bisa menerima semua emosinya dengan baik adalah momen yang paling mengharukan dalam film ini.
Poin Minus dalam Inside Out 2
Kurang Klimatik Dibandingkan Film Pertama
Inside Out 2Â lebih berfokus pada perjalanan emosional Riley daripada petualangan yang menggemparkan seperti film pertamanya. Namun, fokus pada perkembangan emosi Riley tetap membuat film ini menarik dan bermakna.
Review Inside Out 2: Final Take
Inside Out 2Â adalah film animasi Pixar yang menyenangkan dan mengharukan. Film ini berhasil mengangkat tema remaja dengan cara yang lucu dan mengerti anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan metafora yang cerdas dan pengisi suara yang memikat membuat film ini menarik untuk ditonton.
Meskipun beberapa emosi baru kurang dikembangkan dan kurang adrenalinya dibandingkan film pertama, Inside Out 2 tetap menawarkan perjalanan emosional yang mengharukan dan menyadarkan kita bahwa semua emosi itu penting dan harus diterima.
Menonton.id memberi nilai 4 dari 5 bintang untuk Inside Out 2. Film ini cocok ditonton bersama keluarga dan anak-anak. Selain menghibur, film ini juga bisa menjadi pembicaraan yang menarik tentang emosi dan perasaan yang dialami setiap orang.
Jadi, apakah kamu sudah siap untuk kembali ke markas emosi Riley dan mengalami perjalanan remaja yang penuh dengan kebingungan dan perubahan?
Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.