Setelah kesuksesan Smile (2022), sekuel yang sangat dinanti ini, Smile 2 (2024), kembali membawa penonton ke dalam dunia horor psikologis yang menegangkan. Kali ini, sutradara Parker Finn sekali lagi mengambil kendali penuh sebagai penulis dan sutradara, menyuguhkan cerita yang lebih gelap dan kompleks. Dengan pemeran utama Naomi Scott sebagai Skye Riley, seorang bintang pop yang sedang berjuang melawan trauma pribadi dan teror supernatural, Smile 2 tidak hanya menyajikan kengerian fisik tetapi juga mental.
Di Menonton.id, kami memberikan review Smile 2 rating 3.5 dari 5 bintang. Meskipun memiliki banyak momen menegangkan dan penampilan akting yang kuat, ada beberapa elemen yang mungkin terasa berulang atau kurang mengejutkan bagi penggemar film pertama.
Sinopsis Smile 2
Smile 2 dibuka dengan lanjutan dari peristiwa di film pertama, ketika Joel, seorang polisi yang dikutuk oleh entitas senyuman setelah menyaksikan bunuh diri Rose Cotter, mencoba memindahkan kutukan tersebut ke penjahat lain. Namun, rencananya gagal, dan kutukan malah beralih ke seorang pengedar narkoba bernama Lewis Fregoli. Dari sini, cerita bergeser ke New York, di mana Skye Riley (Naomi Scott), seorang bintang pop pemenang Grammy, bersiap untuk tur comeback-nya setelah menghadapi kecelakaan yang menewaskan pacarnya, Paul Hudson, dan masa lalu kelam dengan penyalahgunaan obat-obatan.
Kehidupan Skye yang sudah penuh tekanan semakin memburuk setelah ia tanpa sengaja menyaksikan kematian Lewis di apartemennya. Lewis, dalam keadaan maniak, tersenyum lebar sebelum menghancurkan wajahnya sendiri dengan barbel. Trauma akibat kejadian tersebut membuat Skye mulai mengalami serangkaian halusinasi dan perasaan dihantui oleh senyuman-senyuman aneh yang terus muncul di sekitarnya. Ketakutan dan paranoia yang semakin meningkat membuat Skye berjuang untuk tetap waras di tengah persiapannya untuk tur besar yang telah lama dinantikan penggemarnya.
Di tengah ketidakstabilan mentalnya, Skye bertemu dengan Morris, seorang perawat gawat darurat yang memiliki pengetahuan tentang entitas misterius ini, karena kematian saudaranya yang mirip dengan apa yang dialami Skye. Bersama-sama, mereka mencoba menemukan cara untuk mematahkan kutukan tersebut sebelum Skye menjadi korban berikutnya. Namun, seperti yang kita ketahui dari film pertama, entitas ini bukan sesuatu yang mudah ditangani, dan semakin dalam Skye menggali, semakin mengerikan kenyataan yang dihadapinya.
Poin Plus dalam Smile 2
Smile 2 berhasil membangun ketegangan dari film pertamanya dengan menyajikan suasana horor yang lebih intens dan mengganggu. Salah satu poin plus terbesar dari film ini adalah penampilan Naomi Scott sebagai Skye Riley. Sebagai protagonis utama, Scott membawa karakter Skye dengan lapisan emosional yang mendalam. Dari awal hingga akhir, ia berhasil menunjukkan transformasi karakternya dari seorang bintang pop yang terlihat tangguh menjadi seseorang yang sepenuhnya dikendalikan oleh ketakutan dan trauma.
Selain penampilan Scott, Finn juga patut dipuji karena berhasil menciptakan suasana horor psikologis yang mencekam. Adegan-adegan halusinasi yang dialami Skye, di mana entitas muncul melalui orang-orang yang tersenyum mengerikan, benar-benar memberikan efek seram yang mendalam. Tidak hanya melalui adegan gore atau jump scare, tetapi ketegangan dibangun secara perlahan dengan atmosfer yang menekan, membuat penonton merasa tidak nyaman sepanjang film.
Visual film ini juga sangat mendukung tema gelap yang diangkat. Dengan tata cahaya yang suram dan penggunaan ruang yang sempit, Finn menciptakan dunia yang penuh dengan rasa takut dan isolasi. Terlebih lagi, adegan terakhir yang berlangsung di konser besar, di mana Skye menyerang dirinya sendiri di depan ribuan penggemarnya, merupakan salah satu momen paling mencolok dan tak terlupakan dalam film ini.
Poin Minus dalam Smile 2
Namun, terlepas dari semua ketegangannya, Smile 2 tidak luput dari beberapa kelemahan. Salah satunya adalah struktur naratif yang kadang terasa familiar bagi penonton yang sudah menonton film pertama. Meskipun ada upaya untuk memperluas mitologi entitas senyuman, beberapa elemen cerita terasa seperti pengulangan dari film sebelumnya. Kutukan yang ditransfer dari satu orang ke orang lain, diiringi dengan penderitaan psikologis yang terus meningkat, mungkin terasa sedikit monoton bagi mereka yang mengharapkan inovasi lebih jauh dalam plot.
Selain itu, meskipun cerita ini berfokus pada karakter baru, beberapa subplot yang melibatkan kehidupan pribadi Skye dan hubungan dengan keluarganya tidak dieksplorasi dengan mendalam. Hubungannya dengan ibunya, yang menjadi salah satu elemen penting dalam cerita, terasa tergesa-gesa dan kurang memberikan dampak emosional yang diharapkan. Meskipun ada banyak potensi dramatis dari dinamika keluarga ini, Finn tampaknya lebih fokus pada aspek horor ketimbang memperdalam karakterisasi mereka.
Beberapa penonton mungkin juga merasa jenuh dengan penggunaan jump scare yang masih menjadi andalan dalam beberapa adegan. Meskipun film ini berhasil menciptakan ketegangan, ada beberapa momen yang terasa dipaksakan hanya untuk membuat penonton terkejut tanpa alasan yang jelas dalam konteks cerita.
Review Smile 2: Final Take
Smile 2 adalah sekuel yang cukup solid, terutama jika kamu adalah penggemar film horor psikologis yang lebih menekankan pada suasana ketimbang aksi langsung. Parker Finn berhasil mempertahankan elemen-elemen kunci dari film pertama dan menyajikan pengalaman yang mencekam dan penuh ketegangan. Naomi Scott memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Skye, membawa karakter yang rapuh dan kuat secara bersamaan, menjadikannya pusat dari segala kengerian yang terjadi.
Namun, film ini juga tidak lepas dari kelemahan. Struktur cerita yang terasa repetitif dan beberapa subplot yang kurang digali membuat film ini sedikit kehilangan daya tariknya di paruh kedua. Meskipun masih menghibur, Smile 2 tidak sepenuhnya berhasil melampaui atau mengembangkan tema dari film pertamanya.
Dengan semua itu, Menonton.id memberikan Smile 2 rating 3.5 dari 5 bintang. Film ini tetap merupakan tontonan yang layak bagi penggemar horor yang mencari ketegangan psikologis dan teror yang mengendap-endap. Namun, bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang lebih segar dalam genre ini, mungkin akan merasa bahwa film ini belum mencapai potensi maksimalnya.
Jika kamu menyukai ketegangan yang dibangun perlahan dan horor yang lebih mengandalkan suasana mencekam, Smile 2 adalah pilihan yang tepat untuk ditonton, meskipun tidak sepenuhnya menghadirkan kejutan baru dalam dunia horor supernatural.
Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serialÂ
 TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.