Pernah bayangin nggak sih, punya ibu yang malah lebih anak muda daripada kamu? Nah, itu yang dialami Max dalam film Flora and Son (2023).
Penasaran gimana kisahnya? Baca review Flora and Son di bawah ya!
Daftar Isi
Sinopsis Flora and Son (2023)
Flora (Eve Hewson) dan Max (Orén Kinlan) adalah ibu dan anak yang tinggal di Dublin, Irlandia. Flora sendiri masih terlihat muda dan suka dandan layaknya anak gaul. Sementara Max, anak remaja laki-lakinya, punya masalah perilaku dan pernah ketangkep curi barang kecil. Hubungan mereka pun jadi renggang banget.
Suatu hari, polisi Irlandia (GardaÃ) menyarankan Flora untuk mencari kegiatan positif buat Max. Bingung cari apa, Flora pun ngelihat gitar bekas yang dibuang orang di pinggir jalan. Gitar itu dibawanya pulang dan diberikan kepada Max.
Awalnya, Max ogah belajar gitar. Tapi, Flora nggak mau nyerah. Lewat internet, ia mencari guru gitar online dan ketemu sama seorang musisi keren dari Los Angeles bernama Jeff (Joseph Gordon-Levitt). Flora pun ambil kelas gitar online dari Jeff dengan harapan bisa ngajarin Max nanti.
Seiring jalan, ternyata Flora sendiri yang malah ketagihan belajar gitar bareng Jeff. Mereka saling curhat tentang masalah hidup masing-masing lewat video call. Kedekatan mereka pun menghasilkan lagu-lagu keren yang dibuat secara online. Di sisi lain, Max yang awal ogah belajar gitar, diam-diam memang sudah tertarik dengan musik, tapi musik modern seperti EDM.
Kira-kira gimana ya kelanjutan hubungan Flora dan Max? Akankah musik bisa menjembatani hubungan mereka yang renggang? Saksikan sendiri kelucuan dan harunya kisah ibu dan anak ini di film Flora and Son!
Poin Plus dalam Flora and Son
1. Cerita Keluarga yang Menyentuh dan Relatable
Flora and Son (2023) nggak cuma nawarin kisah tentang belajar musik aja.
Film ini mengetengahkan permasalahan keluarga antara ibu dan anak remaja yang sering ditemuin di kehidupan nyata.
Flora digambarkan sebagai ibu tunggal yang masih muda dan ingin dekat sama anaknya.
Sementara Max, anak remaja yang lagi cari jati diri dan sering bertingkah rebel.
Perjuangan Flora untuk mendekati Max dengan cara yang unik bikin film ini menarik dan relateble buat penonton dari segala usia.
Film ini mengingatkan kamu betapa pentingnya membangun hubungan yang baik sama keluarga.
2. Musik yang Menyenangkan dan Menyejukkan
John Carney, sutradara film ini, memang sudah terkenal dengan film-filmnya yang berbasis musik, seperti Once (2009), Begin Again (2013), dan Sing Street (2016). Flora and Son nggak terkecuali.
Film ini dipenuhi sama lagu-lagu orisinil yang easy listening dan bikin kamu ikut bernyanyi.
Lagu-lagunya juga berfungsi sebagai penguat cerita dan perasaan para karakter.
Perpaduan antara cerita keluarga yang mengaru dan musik yang menyenangkan bikin film ini cocok buat kamu yang lagi cari film yang ringan dan bisa bikin hati senang.
3. Chemistry Apik Antara Pemain
Flora and Son dibintangi oleh aktor dan aktris yang berbakat. Eve Hewson berhasil mem bawakan peran Flora dengan baik.
Meski sudah punya anak remaja, ia tetap menunjukkan sisi muda dan optimis dalam dirinya.
Orén Kinlan juga patut dipuji dengan aktingnya sebagai Max yang awal nya memberontak tapi lama-lama luluh oleh musik.
Selain itu, adanya chemistry apik antara Eve Hewson dan Joseph Gordon-Levitt (sebagai Jeff, guru gitar online) bikin interaksi mereka menarik dan lucu dilihat.
Poin Minus dalam Flora and Son
1. Kurang Menggali Konflik secara Mendalam
Meskipun mengangkat permasalahan keluarga yang relateble, Flora and Son terasa kurang menggali konflik secara mendalam.
Film ini lebih berfokus pada perjalanan Flora belajar gitar dan hubungannya dengan Jeff melalui video call.
Akibatnya, proses perbaikan hubungan antara Flora dan Max terasa agak cepat dan kurang mendalam.
Bagi penonton yang menginginkan film drama keluarga dengan konflik berat dan resolusi yang kompleks, mungkin Flora and Son kurang cocok.
2. Kurangnya Pengembangan Karakter Jeff
Meskipun memiliki chemistry apik dengan Flora, karakter Jeff di film ini terasa kurang dikembangkan.
Penonton hanya diperlihatkan sedikit tentang kehidupan Jeff di Los Angeles. Bahkan, motivasi Jeff mau menjadi guru gitar online untuk Flora juga kurang jelas.
Pengembangan karakter Jeff yang lebih baik mungkin bisa menambah dimensi dan daya tarik film ini.
Review Flora and Son: Final Take
Flora and Son mendapat rating 4 out of 5 stars. Film ini cocok buat kamu yang suka film drama keluarga yang ringan, menyenangkan, dan penuh musik.
Akting para pemain yang berbakat, cerita keluarga yang mengaru, dan musik yang easy listening bikin film ini pas buat menemani kamu bersantai di akhir pekan.
Meskipun konflik kurang dalam dan alurnya sedikit prediksi, Flora and Son tetap menawarkan pengalaman nonton yang menyenangkan dan bisa bikin kamu tersenyum.
Flora and Son cocok buat kamu yang:
- Suka film drama keluarga yang ringan dan mengharukan
- Mencari film dengan musik yang enak didengar
- Penggemar film John Carney seperti Once, Sing Street dan Begin Again
Flora and Son mungkin kurang cocok buat kamu yang:
- Menyukai film drama keluarga dengan konflik berat dan resolusi kompleks
- Mencari film dengan alur cerita penuh kejutan dan twist
- Ingin film dengan pengembangan karakter yang mendalam
Jadi, kalo kamu lagi cari film yang bisa bikin hati senang dan perasaan hangat, Flora and Son wajib kamu tonton! Jangan lupa ajak keluarga atau sahabat kamu juga ya, biar nontonnya lebih seru!
Selamat menonton!
Jangan lupa untuk terus menjelajahi dunia hiburan di menonton.id, di mana kamu bisa menemukan artikel-artikel menarik tentang film, serial TV, dan berita hiburan lainnya. Ikuti juga kami di media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, YouTube,TikTok, dan Google News untuk mengetahui berita dan rekomendasi terbaru tentang film.